INFOKUTIM.COM – Bullying merupakan masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang bagi korbannya. Anak yang menjadi korban bullying mungkin tidak selalu mengungkapkan apa yang dialaminya, sehingga penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengenali ciri-ciri anak yang mungkin menjadi korban bullying.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa karakteristik umum yang dapat membantu orang dewasa mengidentifikasi anak-anak yang menjadi korban perundungan.
1. Perubahan perilaku yang drastis
Salah satu tanda paling jelas bahwa seorang anak mengalami pelecehan adalah perubahan perilaku yang drastis. Anak yang biasanya ceria dan antusias bisa menjadi pendiam, cemas, bahkan agresif. Mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda depresi, seperti kehilangan minat pada aktivitas yang dulu mereka sukai, kurang tidur, atau kehilangan nafsu makan.
2. Perubahan prestasi akademik
Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali mengalami penurunan prestasi akademik. Mereka mungkin sulit berkonsentrasi, kurang motivasi belajar, bahkan jarang bersekolah. Perubahan ini dapat menunjukkan bahwa mereka sedang berjuang menghadapi pengalaman penindasan yang memengaruhi kinerja mereka di sekolah.
3. Perubahan hubungan sosial
Anak-anak yang mengalami pelecehan juga mungkin mengalami perubahan dalam hubungan sosialnya. Mereka mungkin menghindari teman atau menjadi terisolasi. Beberapa anak mungkin berusaha lebih keras untuk mendapatkan persetujuan orang lain, meskipun itu berarti melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai dan prinsip mereka.
4. Cedera fisik atau kehilangan barang-barang pribadi
Penindasan dapat menyebabkan kerugian fisik pada anak-anak, meskipun hal ini tidak selalu terlihat jelas. Anak-anak yang menjadi korban penindasan mungkin mengalami memar, luka, atau cedera fisik lainnya yang mereka rahasiakan. Selain itu, barang-barang pribadi seperti pakaian, peralatan sekolah, atau barang berharga lainnya mungkin hilang atau rusak akibat penindasan.
5. Kecemasan dan ketakutan
Anak-anak yang mengalami pelecehan sering kali hidup dalam kecemasan dan ketakutan. Mereka mungkin takut pergi ke sekolah, khawatir dengan apa yang akan terjadi pada dirinya, bahkan merasa tidak aman di lingkungan sekolah.
6. Perubahan kesehatan jasmani
Stres akibat bullying dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik anak. Mereka mungkin mengalami sakit perut, sakit kepala, gangguan tidur, atau gejala terkait stres lainnya.
7. Ekspresi keraguan atau ketidakpercayaan
Seorang anak yang menjadi korban intimidasi mungkin menunjukkan ekspresi kecurigaan atau ketidakpercayaan terhadap orang-orang di sekitarnya. Mereka mungkin merasa tidak ada seorang pun yang dapat dipercaya dan dunia adalah tempat yang tidak aman.
8. Penarikan diri dari kegiatan sosial
Anak-anak yang menjadi korban bullying mungkin cenderung menarik diri dari kegiatan sosial seperti olahraga, klub, atau kegiatan ekstrakurikuler. Mereka mungkin merasa sulit untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang dulu mereka sukai.
Penting untuk diingat bahwa ciri-ciri tersebut mungkin tidak selalu muncul pada waktu yang sama dan setiap anak mungkin memiliki gejala yang berbeda. Orang dewasa harus peka terhadap perubahan ini dan bersedia mendengarkan anak-anak yang mungkin menjadi korban perundungan.
Melibatkan sekolah, guru atau konselor merupakan langkah penting dalam membantu anak mengatasi masalah bullying. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak yang ditindas dapat pulih dan merasa aman di lingkungan sekolah.
Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Sama-sama sedang mengandung anak pertama, Pamela Bowie dan Jessica Milla saling membicarakan topik tersebut.Selain orang tuanya, Pamela Bowie juga kerap berbincang dengan sesama artis Jessica Milla. INFOKUTIM.COM.co.id 30 Desember 2023