Laporan tersebut dikirimkan reporter INFOKUTIM.COM.com Dennis Destryawan
INFOKUTIM.COM.COM, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menjelaskan, terdapat 96 kasus kecurangan terkait Pemilu 2024. Kecurangan tersebut berlangsung sejak 17 Juli hingga 26 November 2023.
Budi Arie mengatakan, musim kampanye dimulai hari ini, Selasa (28 November 2023). Kami berharap ruang digital akan menjadi alat baru untuk mempertahankan, melindungi, dan meningkatkan kualitas demokrasi.
“Sejak 17 Juli hingga 26 November 2002, Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan 96 kasus kecurangan pemilu yang tersebar dalam 355 konten,” kata Budi Arie, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023). ).
Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan jumlah penipuan pada bulan Juli (6), Agustus (18), September (13), Oktober (20) dan November (39). Namun pada bulan November 2023 saja, sudah ada 39 isu palsu yang diambil alih.
“Dari 27 hari terakhir hingga November, ada 39 isu palsu. Artinya, setiap hari beredar lebih dari satu topik terkait pemilu,” kata Budi Ari.
Pemerintah, kata Budi Arie, tetap mengizinkan dengan memberikan wadah bagi masyarakat untuk bersuara, menyampaikan keinginan terselenggaranya acara demokrasi.
“Tetapi yang tidak boleh tiga hal itu adalah kecurangan, hinaan, ujaran kebencian. Tetap bagus,” jelas Budi Arie.
Sejauh ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menghapus 290 postingan di Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, Simple Video, dan YouTube.
Jadi, masih ada 65 hal lagi yang sedang diproses, tambah Budi Arie.
Kemudian, sebagai langkah jangka panjang, diperlukan upaya masif untuk menyelenggarakan pemilu 2024 secara damai.
Kemudian, perlunya peningkatan partisipasi aktif masyarakat untuk mencegah perpecahan atau perpecahan dan bagaimana melawan penipuan agar ruang digital kita tetap aman.
“Saya mengapresiasi komitmen Bawaslu dan Polri untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan kampanye pemilu pertama di ruang digital. Kami yakin kemitraan ini akan menjadi kunci terciptanya pemilu yang aman di tahun 2024,” kata Budi Ari.