Akun Taylor Swift di Platform X Tak Bisa Dicari Buntut Foto Skandal AI

oleh -154 Dilihat
oleh

JAKARTA – Pengguna platform X dikejutkan dengan nama Taylor Swift yang seolah diblokir platform tersebut. Pasalnya saat mencari nama penyanyi akan muncul peringatan ‘ada yang tidak beres, coba muat ulang’.

Hal ini menandakan nama Taylor Swift diblokir di kolom pencarian jejaring sosial, waktu setempat.

Masalah ini tampaknya disebabkan oleh foto Swift yang palsu dan eksplisit secara seksual yang mulai beredar secara online. Sebuah postingan memperlihatkan foto yang dibagikan lewat X pada Kamis (25/1/2024) malam.

Foto itu dilihat 47 juta kali sebelum akun tersebut ditangguhkan secara permanen keesokan harinya. Alhasil, X menutup beberapa akun yang mengunggah kembali foto palsu tersebut.

Sayangnya, gambar tersebut dibagikan di platform media sosial lain dan terus menyebar ke seluruh dunia. Hal ini kemudian membuat para penggemar Swift membuat tagar “Lindungi Taylor Swift” yang menjadi trending di X.

Tak hanya di X, Threads dan Instagram juga melakukan hal serupa untuk melindungi Taylor Swift. Saat Anda mengetik “Taylor” di kotak pencarian, sebuah pesan akan muncul yang mengatakan bahwa istilah tersebut “terkadang dikaitkan dengan aktivitas organisasi dan individu berbahaya”.

Menurut Billboard, Gedung Putih telah angkat bicara mengenai masalah ini dan menyerukan undang-undang untuk melindungi korban pelecehan online. Sekretaris Pers Gedung Putih Karin Jean-Pierre menyebut insiden itu “mengkhawatirkan” dan dampak negatif AI adalah sesuatu yang menjadi fokus pemerintahan Joe Biden.

“Tentu saja, Kongres harus mengambil tindakan legislatif. Inilah cara mengatasi beberapa masalah ini. Kita tahu bahwa penegakan hukum yang buruk berdampak besar pada perempuan dan anak perempuan, yang sayangnya menjadi target utama pelecehan dan pelecehan online,” kata Jean – kata Pierre.

CEO Microsoft Satya Nadella menyebut deepfake ini “mengkhawatirkan dan menakutkan” dalam sebuah wawancara dengan NBC Nightly News dan juga mengatakan bahwa perusahaan AI harus “bertindak cepat” untuk menerapkan pagar pembatas yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *