WASHINGTON – Badan Pertahanan Rudal AS (MDA) berhasil menguji coba peluncur rudal balistik dan hipersonik pada 11 Desember 2023. Sistem pengendalian tembakan berbasis darat ini disebut Ground-Based Midcourse Defense (GMD) yang dirancang oleh Northrop Grumman, Boeing, dan Raytheon . .
Sistem GMD terdiri dari 44 rudal dan 20 rudal lainnya ditempatkan di Alaska dan California. Rudal ini terintegrasi dengan jaringan sensor kompleks yang dirancang untuk melindungi dari berbagai ancaman.
Untuk pengujian tersebut, kendaraan sasaran dilepaskan dari udara di sebelah timur pulau Hawaii dan terbang di lautan antara Hawaii dan California. Rudal tersebut dilacak oleh serangkaian sensor darat, laut, dan udara, dan sistem GMD menghitung lintasan yang sesuai dan meluncurkan rudal.
Setelah itu, Exoatmospheric Killing Vehicle (EKV) dan rudal yang membawanya ditembakkan lebih awal, menghancurkan senjata tersebut dengan efek yang menghancurkan. Baik EKV maupun rudal balistik diketahui terbang dengan kecepatan hipersonik, gaya inersia keduanya cukup untuk menyebabkan mereka hancur hingga seukuran atom.
“Sistem pertahanan rudal balistik antarbenua sangat penting dalam melawan ancaman rudal balistik. Uji coba ini menunjukkan bahwa kami terus meningkatkan kemampuan armada Ground Based Interceptor yang ada,” kata Direktur MDA Letnan Jenderal Heath Collins yang dikutip SINDOnews dari situs NewAtlas, Kamis (14/12/2023). .
Sistem pertahanan rudal ini awalnya dirancang untuk menghadapi ICBM (Intercontinental Ballistic Missiles) yang bergerak di tepi luar angkasa. Namun sebagai sistem pertahanan modern perlu juga menggunakan IRBM (Intermediate Range Ballistic Missile) yang memiliki jangkauan luas dan rendah.
Namun pencegat yang ada terdiri dari roket tiga tahap yang menghasilkan kelebihan akselerasi tinggi. MDA juga mengembangkan peluncur dua dan tiga tahap, sehingga Exoatmospheric Killing Vehicle (EKV) dapat dikerahkan lebih awal sebelum tahap ketiga menembak untuk mencegat IRBM.
Exoatmospheric Kill Vehicle (EKV) adalah senjata bergerak, bagian dari komponen rudal berbasis darat dari sistem Pertahanan Berbasis Darat (GMD). EKV memberikan perlindungan terhadap serangan rudal jarak jauh dengan menghancurkannya saat berada di luar angkasa.
Jika Sistem Keamanan Bawah Tanah sudah ada, maka Sistem Keamanan Bawah Tanah akan segera menjadi Bawah Tanah. Biasanya menggunakan roket solid-state tiga tahap untuk lepas landas dari atmosfer bumi dengan kecepatan mendekati supersonik.
Setelah keluar dari mode, pengoperasian EKV akan dimulai. Exoatmospheric Kill Vehicle (EKV) mencari targetnya menggunakan berbagai sensor warna, sensor canggih, dan mesin roket yang membantunya melaju di luar angkasa.
EKV memandu target dan, dengan akurasi yang tepat, menghancurkan ancaman hanya dengan menggunakan efek berdampak tinggi. Jadi tidak perlu headset konvensional.