Beras RI Minus 2,8 Juta Ton, Mentan Sebut Produktivitas Pertanian RI Balik Normal 3 Tahun Lagi

oleh -35 Dilihat
oleh

JAKARTA – Tingginya harga beras di Indonesia saat ini akibat berkurangnya produksi kemungkinan akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengakui produktivitas pertanian Indonesia saat ini sedang menurun. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya lahan pertanian, alokasi pupuk dan faktor perubahan iklim.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi gabah kering giling (GKG) Indonesia pada tahun 2017 sebesar 81,07 juta ton. Namun pada tahun 2018 produksinya turun menjadi 59,2 juta ton. Penurunan menjadi 54,6 juta ton terjadi pada tahun 2019, dan jumlah ini tidak berubah hingga saat ini.

Menteri Pertanian Amran menargetkan kembali meningkatkan produksi petani setidaknya dalam 3 tahun ke depan melalui sejumlah instrumen kebijakan, seperti pemanfaatan lahan basah dan peningkatan anggaran subsidi pupuk.

“Kalau kita bisa mengolah (lahan rawa) katakanlah 1 juta hektar per bulan, mengoptimalkan lahan rawa, Insya Allah kondisi pangan kita akan pulih dalam 3 tahun ke depan, Insya Allah akan normal,” kata Menteri Pertanian Amran. Pada seminar hasil penelitian keamanan pangan nasional Nagara Institute pada Selasa (20.02.2024).

Menurutnya, Finlandia memiliki potensi penanaman produk pertanian sekitar 10 juta hektar. Dengan demikian, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian pada saat konvergensi lahan pertanian.

“Pertama kita garap lahan rawa, kota potensinya 10 juta hektar, setiap tahun kita garap terus,” sambung Mendagri.

Selain itu, tingginya harga pupuk di seluruh dunia juga menjadi faktor penurunan produktivitas pertanian. Sebab, akibat tingginya harga pupuk di pasar dunia, pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2014, alokasi pembelian pupuk bersubsidi pemerintah juga harus dikurangi sebesar 50%.

“2014. tahun 2015 alokasi pupuknya 9,5 juta ton, tahun 2024 hanya 4,73 juta ton, makanya kami coba komunikasikan dan lapor ke ketua di rapat umum untuk menambah alokasi pupuk subsidi, alhamdulillah bisa. ditambahkan. menjadi Rp 14 triliun,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *