INFOKUTIM.COM, JAKARTA – Direktur Pusat Penelitian Konversi dan Konservasi Energi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Cuk Supriyadi Ali Nandar mengatakan kombinasi listrik ramah lingkungan lebih dari 20 persen bisa tercipta. menggunakan sejumlah teknologi lainnya.
Hal itu disampaikannya menanggapi hasil debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang berlangsung di Jakarta, Minggu (21/1) malam.
“Masih dimungkinkan untuk memperoleh lebih dari 20 persen listrik ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi penyimpanan energi dan mengelola energi ramah lingkungan yang tidak bersifat variabel seperti panas bumi, nuklir, air, biomassa, dan lain-lain,” tegas ANTARA di Jakarta. , Senin (22/1/2024).
Sebaliknya, dengan semakin berkembangnya teknologi, Cuk melihat penggunaan listrik yang 100 persen ramah lingkungan juga dimungkinkan dan tetap berpegang pada trilema kekuatan yaitu Energy Equity atau kekuatan yang disediakan untuk tersedia dan dibeli oleh semua orang, yaitu Energy Equity. Keamanan atau upaya. dan kemampuan untuk memenuhi peningkatan permintaan dengan infrastruktur yang andal, dan Kelestarian Lingkungan atau pengembangan infrastruktur yang menggunakan energi terbarukan dan sumber energi rendah karbon lainnya serta peningkatan efisiensi energi. (penawaran dan permintaan).
Selain itu, transisi energi ke energi baru dan terbarukan harus memperhatikan empat indikator utama untuk mencapai ketahanan energi nasional, yaitu akses, ketersediaan, keterjangkauan, dan legitimasi, ujarnya.
Cuk juga mengungkapkan, produksi energi surya seperti di Waduk Cirata, Jawa Barat, tidak menutup kemungkinan akan terulang di wilayah lain di Indonesia, mengingat penelitian terlebih dahulu mengenai teknologi, dampak terhadap lingkungan, teknologi, dan perekonomian telah dilakukan. , dll.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia mengatakan Indonesia memiliki berbagai potensi seperti energi surya sebesar 3.294 Gigawatt (GW), energi angin sebesar 155 GW, dan energi hidro atau air sebesar 95 GW. Dimana ketiga daya tersebut digunakan (masing-masing) sebesar 314,8 Megawatt (MW), 154,3 MW, dan 6.696 MW.
Sebelumnya, Wakil Presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka juga menyinggung peningkatan bauran energi hijau Indonesia dalam debat tersebut.
“Ini tidak murah, karena memakan banyak biaya, karena beberapa perusahaan belum menemukan soft skill, namun komitmen listrik PLN harus ditingkatkan ke depan,” ujarnya.
KPU Indonesia telah memilih tiga pasangan yang akan mengikuti Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Setelah debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua pada 22 Desember 2023, dan debat ketiga pada 7 Januari 2024, KPU kembali menggelar debat keempat yang mempertemukan para wakil presiden. Topik debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, isu pertanian dan kawasan alam.