INFOKUTIM.COM, Jakarta Penularan penyakit dari hewan ke manusia atau zoonosis masih menjadi ancaman. Beberapa contoh penyakit zoonosis yang mendapat perhatian global adalah rabies, antraks, leptospirosis, dan flu burung.
Penyakit-penyakit tersebut perlu diwaspadai dan diidentifikasi agar tidak terjadi kejadian aneh (KLB), mewabah bahkan menjadi penyakit yang mewabah seperti COVID-19. Pemantauan dinilai efektif apabila terdapat sistem informasi yang dapat merespon dengan cepat.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Zoonosis dan Penyakit Menular (SIZE).
Acara perdananya akan dilaksanakan di Ruang Pusaka Kementerian Koordinator Kantor PMK dan secara daring melalui Zoom dan YouTube pada Selasa, 19 Desember 2023.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadzir Effendi menjelaskan, aplikasi SIZE dibuat sebagai alat untuk mengatasi hambatan koordinasi dan pertukaran data di semua sektor mulai dari tingkat daerah hingga pusat.
“Permintaan SIZE untuk meningkatkan respon cepat terhadap kejadian zoonosis atau penyakit menular dari hewan ke manusia, serta penyakit menular atau penyakit menular baru (NID),” ujar Menko PMK dalam sambutannya. , mengutip siaran pers, Kamis (21/12/2023).
Aplikasi SIZE mengintegrasikan tiga sistem pemantauan kesehatan di tiga institusi, yaitu: Sistem Kewaspadaan dan Respon Dini pada Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Kementerian Kesehatan/SKDR/ISIKHNAS pada Sistem Informasi Kementerian Pertanian/SEHATSATLI di Kementerian Kesehatan. Lingkungan. dan Kehutanan (KLHK).
Alur kerja SIZE mencakup fitur untuk berbagi data kasus Zoonosis dari tiga sistem informasi yang dapat dioperasikan (intergratable).
Perangkat lunak ini berfungsi untuk memberikan pemberitahuan peringatan (alert) kepada pengguna, menghubungkan antar kasus, mencatat respons cepat, dan menilai kinerja respons kasus lintas sektor.
Aplikasi SIZE digunakan oleh petugas lapangan Departemen Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Hewan, Konservasi (Satwa Liar) atau petugas lain yang tergabung dalam Tim Respon Cepat Zoonotik (TRC) Tikor yang dibentuk oleh Kepala Daerah dan PIB.
Aplikasi SIZE merupakan Perpres No. Contoh sempurna dari kekuatan 4. Hal ini untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons wabah penyakit nasional serta darurat nuklir, biologi, dan kimia.
Selain itu, respon cepat terhadap wabah zoonosis juga dijelaskan Kementerian Dalam Negeri dalam Permendagri 101/2018. Artinya, berkenaan dengan standar teknis dasar pelayanan permasalahan bencana ringan kota/kota sebagai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten/Kota.
Menko Muhadjir menegaskan, tindakan darurat untuk mengatasi potensi wabah penyakit menular harus dilakukan oleh pemerintah provinsi sesegera mungkin sebelum penyakit tersebut merebak.
Ia berharap program SIZE dapat meningkatkan pengendalian penyakit zoonosis dan penyakit menular baru.
“Kami berharap program yang berfungsi sebagai penghubung ini dapat berjalan dengan baik sehingga kita semakin menambah pengetahuan para ahli Trengzinas dalam menangani berbagai jenis kasus penyakit zoonosis,” ujarnya.
SIZE telah diuji di beberapa daerah risiko zoonosis, antara lain: Minahasa (Sulawesi Utara), Ketapang (Kalimantan Barat), Boolali (Jawa Tengah), Bengali (Riau), Mataram (Nusa Tenggara Barat).
Selain itu, seluruh kabupaten/kota di 38 provinsi di Indonesia akan mengadopsi SIZE secara bertahap secepatnya. Penerapan SIZE dengan dukungan infrastruktur pada Pusat Data Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat mewujudkan terselenggaranya pencegahan dan kesiapsiagaan bencana non-zoonosis alam di kabupaten/kota.
Dalam kesaksiannya, perwakilan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan kesediaannya untuk menggarap SIZE agar penanganan zoonosis dan penyakit menular baru menjadi lebih efektif.
Kemudian atas usulan perwakilan Kementerian Dalam Negeri kepada sekretaris daerah dan negara bagian di 38 daerah yang tergabung erat. Kepala daerah diharapkan segera membentuk tim koordinasi zoonosis dan PIB, serta memanfaatkan SIZE untuk mendukung respon cepat di daerahnya.
Peluncuran SIZE ditandai oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadzir Effendi: Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. .
R Vijaya Kusumavardhana, Staf Ahli Bidang Sosial dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Informatika serta mitra pembangunan terkait juga turut serta dalam kegiatan ini.