BEIJING – Galangan kapal Jiangnan di Tiongkok berencana membangun kapal besar pertama bertenaga nuklir. Bedanya, desain kapal kontainer yang dikenal dengan nama KUN-24AP ini menggunakan reaktor thorium yang lebih aman dan efisien dibandingkan reaktor uranium.
Berbeda dengan reaktor nuklir kapal perang bertenaga uranium, reaktor baru ini dapat menggunakan logam radioaktif yang disebut thorium. Logam thorium harganya murah karena melimpah di China.
Model kapal baru ini menggunakan energi nuklir sebagai sumber energi bersih dan menggunakan solusi reaktor garam generasi keempat, demikian bunyi surat kabar Maritime China di akun resmi WeChat, Selasa (5/12/2019), seperti dikutip laman SCMP SINDOnews. . 2023).
Reaktor torium tidak membutuhkan banyak air untuk mendinginkannya, sehingga lebih aman dan efisien. Teknologi ini sulit dilakukan sehingga sebagian besar negara, termasuk Amerika Serikat (AS), sudah meninggalkannya.
Tiongkok terus membangun reaktor nuklir thorium awal tahun ini dan mengoperasikan reaktor bahan bakar garam berbasis thorium pertama di gurun Gobi. Para ilmuwan yang terlibat dalam proyek ini mengatakan bahwa reaktor semacam itu dapat digunakan di mana saja, termasuk di kapal.
Bahkan ukurannya yang kecil memungkinkan reaktor thorium digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagian besar penelitian untuk proyek ini dirahasiakan, kemungkinan menggunakan teknologi tingkat militer.
Desain kapal kontainer baru, yang dikenal sebagai KUN-24AP, diresmikan oleh Jiangnan Shipyard yang berbasis di Shanghai pada pameran Marintec China di kota tersebut. Presentasi ini menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki keyakinan besar terhadap teknologi tersebut dan bersedia mempromosikannya ke seluruh dunia.
Jika dibangun, kapal tersebut akan menampung 24.000 kontainer standar dan menjadi salah satu kapal terbesar di dunia yang ditenagai oleh reaktor nuklir air asin. “Ini adalah respons Jiagnan Shipbuilding terhadap perubahan iklim dan permintaan penyimpanan energi,” tulis China Maritime Journal.