Dilansir reporter INFOKUTIM.COM.com Mikael Dafit Adi Prasetyo
INFOKUTIM.COM.COM, TOKYO – Divisi Daihatsu Toyota Motor akan menghentikan semua pengiriman kendaraan ke luar negeri dan domestik setelah penyelidikan skandal keselamatan mengungkap masalah pada 64 model, termasuk 22 model yang dijual dengan merek Toyota.
April lalu, Daihatsu diselidiki oleh komisi independen setelah melakukan uji keselamatan tabrakan terhadap 88.000 mobil kecil, yang sebagian besar dijual dengan merek Toyota.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa skala skandal ini jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya dan dapat merusak reputasi produsen mobil tersebut dalam hal kualitas dan keselamatan.
Toyota kemudian mengatakan Daihatsu memerlukan “perombakan mendasar” untuk menghidupkan kembali dirinya sebagai sebuah perusahaan, termasuk peninjauan kembali operasi perizinannya.
“Ini akan menjadi tugas yang sangat penting yang tidak dapat diselesaikan dalam satu hari,” kata juru bicara Toyota.
“Tidak hanya memerlukan pengendalian manajemen dan operasional bisnis, tetapi juga pengendalian dan struktur organisasi,” lanjutnya.
Surat kabar Asahi sebelumnya memberitakan bahwa Daihatsu telah melakukan kecurangan dalam uji keselamatan hampir semua modelnya saat ini dan beberapa model sebelumnya.
Daihatsu juga angkat bicara, mengatakan pihaknya menemukan kesalahan pengujian menyusul laporan pelapor. Mereka juga melaporkan masalah ini kepada pihak berwenang dan mengatakan mereka telah menghentikan pengiriman model yang terkena dampak.
Perusahaan kemudian berhenti menjual hibrida listrik Toyota Raize dan Rocky setelah masalah dalam pengujian kedua model tersebut.
Daihatsu sendiri memproduksi 1,1 juta kendaraan dalam 10 bulan pertama tahun ini, sekitar 40 persen di antaranya diproduksi di luar negeri, menurut Toyota. Perusahaan ini menjual sekitar 660.000 kendaraan di seluruh dunia selama periode ini, yang mencakup 7 persen penjualan Toyota.
