Debat Cawapres, Cak Imin Janji Cegah Kerusakan Hutan dengan Pembangunan Berkelanjutan

oleh -108 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM, Jakarta – Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan, diperlukan keseriusan dan keikhlasan dalam upaya mengurangi deforestasi. Hal tersebut disampaikan Muhaimin Iskandar saat menjawab pertanyaan calon wakil presiden ke-3 Mahfud MD tentang pencegahan deforestasi.

“Hal pertama yang harus dijadikan alat ukur dalam setiap rencana pengurangan deforestasi adalah pelaksanaan penanaman pohon atau penanaman kembali. “Saya akui dulu, saat ini tidak ada yang serius dan serius,” kata Muhaimin dalam debat Cawapres ke-4, dilansir Minggu (21/1/2024).

“Bahkan penyediaan pangan nasional, kenapa petani tidak diikutsertakan? “Sebenarnya kita juga melakukan deforestasi dan kita gagal lagi,” ujarnya.

Dengan demikian, menurut Muhaimin, pencegahan deforestasi fokus pada isu mendukung pembangunan yang berbasis keberlanjutan.

“Keadilan lingkungan hidup pada awalnya harus menjadi nomor 1. Jangan sampai keadilan lingkungan hidup salah. Yang kedua adalah kebenaran tentang cuaca dan yang ketiga adalah keadilan publik, katanya.

Jadi kalau AMIN (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar) bisa dipercaya (memenangkan pemilu), Insya Allah yang terpenting adalah kematangan dan komitmen serius menjalankan konstitusi untuk kemaslahatan rakyat dan lingkungan hidup. , bukan donor. katanya. Muhaim, sering disapa Chuck.

Indonesia berhasil menurunkan laju deforestasi hingga ke level terendah pada tahun 2021-2022 sebesar 104 ribu hektar. Sedangkan deforestasi di Indonesia pada tahun 2020-2021 sebesar 113,5 ribu hektar.

 Indonesia mulai menghitung laju deforestasi sejak tahun 1990. Bahkan, deforestasi tertinggi terjadi pada periode 1996 hingga 2000, yaitu sebesar 3,5 juta hektar per tahun, pada periode 2002 hingga 2014 sebesar 0,75 juta hektar per tahun. titik terendah Laju Deforestasi pada tahun 2022 adalah 104 ribu hektar.

Menurut data global World Resources Institute, tingkat deforestasi terendah terjadi pada masa pemerintahan Jokowi. Selain itu, menurut data World Resources Institute Global, RI sebagai negara pertama yang berhasil menurunkan laju deforestasi di dunia sebesar 65%, yang dicapai pada masa pemerintahan Jokowi.

“Mengingat tren deforestasi berdasarkan data historis, deforestasi di Indonesia relatif rendah dan cenderung stabil,” lapor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamis (18/1/2024).

 Terlihat bahwa berbagai upaya yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhir-akhir ini telah membuahkan hasil yang baik, seperti: implementasi Peraturan Pemerintah yang menghentikan pemberian izin baru dan memperbaiki pengelolaan hutan primer alam dan persawahan, pengendalian hutan dan kebakaran hutan, pengendalian kerusakan jaringan, pengendalian perubahan iklim, pembatasan perubahan alokasi lahan hutan pada sektor Non Hutan (HPK), Perencanaan Pembangunan Pertanahan (PPTKH/TORA), Pengelolaan Hutan Lestari, Perhutanan Sosial dan Kehutanan dan Pembaharuan Lahan. Hal ini sejalan dengan program Indonesia FOLU netsink 2030.

Data titik api dan luas wilayah kebakaran hutan dan lahan merupakan indikator efektivitas upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Tahun 2015 data hotspot satelit Terra/Aqua (MODIS NASA) sebanyak 70.971 titik, 2016: 3.844 titik, 2017: 2.440 titik, 2018: 9.245 titik, 2019: 29.341 titik: 2,01,2,9 titik: 2,01 ,2,9 : 10.673 poin.

Tren penurunan titik panas ini serupa dengan kawasan yang terbakar. Luas kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 hingga 2023 berdasarkan citra satelit Landsat 8 OLI/TIRS yang di-overlay dengan data sebaran titik api, serta hasil survei laporan pemadaman panas dan listrik Manggala Agni sebagai berikut: 2015: 2.611.411 hektar, 2016: 438.368 hektar , 2017: 165.484 hektar, 2018: 529.267 hektar, 2019: 1.649.258 hektar, 2020: 204.893 hektar : 204.893 hektar

Kebakaran hutan dan kebakaran hutan pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 30,80% dibandingkan tahun 2019 dengan dampak El-Nino yang hampir sama, meskipun pada tahun 2023 kondisinya lebih kering. Situasi ini telah diantisipasi melalui upaya pencegahan berbagai kebakaran hutan dan lahan sejak awal tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *