Dokter Ungkap 7 Alasan Pengembangan Gigi Tiruan, Salah Satunya Perbaiki Fungsi Mengunyah

oleh -182 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM, Jakarta – Gigi palsu atau disebut juga gigi palsu dibuat untuk menggantikan gigi yang hilang akibat pembusukan atau trauma. Gigi palsu dapat menggantikan sebagian atau seluruh gigi yang hilang.

“Pasien yang kehilangan satu atau lebih gigi yang hilang bisa saja memasang gigi palsu yang terbuat dari gigi palsu yang tidak dicabut. Bila semua gigi hilang, maka akan diganti dengan gigi palsu yang disebut gigi palsu penuh,” ujar Dosen Departemen Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Titik Ismiyati dikutip dari situs resmi UGM, Rabu (10/1/2024).

Dokter gigi spesialis prostodontik ini menambahkan, pertumbuhan gigi tiruan sebenarnya dilakukan untuk beberapa tujuan, yaitu: Mengembalikan struktur komposisi mulut yang berubah akibat kehilangan salah satu gigi Meningkatkan fungsi mengunyah Meningkatkan fungsi pengecapan Estetika (kecantikan) Menjaga kesehatan jasmani Mencegah kerusakan lebih lanjut pada struktur rongga mulut yang terjadi akibat kehilangan gigi Menjaga kesehatan dan fungsi sistem pengunyahan.

Survei Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) tahun 2018 menyebutkan bahwa masyarakat berusia di atas 65 tahun menempati urutan teratas dalam daftar pengguna gigi palsu. Disusul warga berusia 35-44 tahun.

Guru Besar UGM ini menambahkan, peningkatan penggunaan gigi tiruan harus diimbangi dengan semakin banyaknya pengetahuan dan kemajuan ilmu pengetahuan di bidang perawatan gigi.

Hal ini dibarengi dengan meningkatnya penggunaan bahan-bahan berbasis bio, termasuk kitosan alami, yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai lahan pengembangan industri di bidang medis.

Kitosan atau Chitosan merupakan serat yang mencegah penyerapan lemak dan kolesterol dalam makanan. Kitosan juga digambarkan sebagai polisakarida atau salah satu jenis karbohidrat yang banyak tersedia dalam makanan.

Kitosan sebagai bahan pembuatan gigi palsu merupakan polisakarida alami yang diperoleh dari proses deasetilasi kitin dari limbah cangkang udang, kepiting, dan tiram.

“Limbah cangkang beracun berpotensi menjadi gigi tiruan. Sebab, limbah cangkang udang memiliki tiga komponen utama yaitu protein (25-44 persen), kalsium karbonat (45-50 persen), dan kitin (15-20 persen). ) “Kadar kitin pada limbah cangkang udang bisa mencapai 20-50 persen beratnya,” jelas Titik.

Penelitian kitosan pada bahan gigi tiruan, lanjut Titik, dibuat dari bahan dasar gigi yang fleksibel yaitu nilon termoplastik.

Nilon termoplastik adalah bahan yang paling umum digunakan untuk penyangga gigi lepasan (terminologi prostetik). Namun, gigi palsu fleksibel kini menjadi alternatif pengganti gigi palsu fleksibel.

“Non termoplastik termoplastik lebih fleksibel dibandingkan resin termoplastik sehingga lebih mudah digunakan, hanya saja desainnya tidak menggunakan penjepit logam sebagai pegangannya,” jelasnya.

Dalam penggunaannya, gigi palsu berbahan kitosan sangat nyaman karena tidak terlihat serat-serat yang menempel pada gigi.

Namun kekurangan dari bahan thermoplastic nilon adalah : Mudah digosok, tidak memungkinkan untuk diajak.

Hal ini dapat memulai proses terciptanya koloni bakteri seperti Candida albicans pada gigi nilon termoplastik, tambahnya.

Namun pertumbuhan Candida albicans dapat dihambat dengan kitosan. Penggunaan kitosan untuk menghambat Candida albican dengan menggabungkan nilon termoplastik dengan nano kitosan berbobot molekul tinggi. Dan hasilnya senyawa ini menghambat pertumbuhan Candida albicans.

Titik menambahkan, hingga saat ini penelitian dan pengujian terkait gigi tiruan masih terus dilakukan untuk menemukan gigi tiruan yang kuat, tahan lama, namun tetap murah.

“Sampai saat ini eksperimen tersebut masih berlanjut di bidang Prostodonsia FKG UGM,” ungkapnya.

Sementara mengenai alas gigi tiruan atau base plate, Titik mengatakan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: Basis gigi (plate) yang tepat tidak menyebabkan iritasi; Memiliki peralatan mekanik yang cukup, yaitu jika pelat dasar gigi tiruan terkena tekanan tidak akan mudah mengalami perubahan permanen; Kekuatan; Kenyal; Hal ini tidak terpengaruh oleh cairan mulut; Ini tidak larut dan tidak menyerap cairan mulut; Itu tidak beracun.

“Pemilihan resin akrilik sebagai bahan pilihan yang akan digunakan hendaknya dikaji secara mendalam agar dapat memenuhi kebutuhan yang tepat sebagai dental center,” pungkas Titik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *