INFOKUTIM.COM.COM – Kebenaran di balik kejatuhan Chou Tian Chen di tunggal putra Taiwan terungkap.
Chow merupakan pemain sukses pada tahun 2018 hingga 2022, bahkan menduduki peringkat kedua dunia.
Namun pada tahun 2023, performa Chow justru menurun dan peringkatnya turun ke peringkat 14 dunia.
Untungnya, Chow mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah mampu menjuarai Thailand Masters 2024, Minggu (4/2/2024).
Chow mengalahkan Loh Kin Yew dari Singapura 21-16, 6-21, 21-16 di Nimibutr Arena.
Thailand Masters 2024 tentu menjadi gelar yang sangat berharga bagi Chow, mengingat ia sering tersingkir lebih awal atau kalah di babak-babak awal di masa lalu.
Dari hasil penyelidikan, menurunnya lawan main Jonathan Christie itu diduga disebabkan oleh penyakit kanker usus besar atau kanker usus besar.
Kepastian itu ia dapatkan setelah pebulutangkis putra Thailand Masters 2024 Chow Tien Chen kembali berhadapan dengan andalan putra Denmark Anders Antonsson di babak final Blibli Indonesia Open 2019 di Jakarta. Sabtu (20/7/2019). Penyebab menurunnya performa Chou Tian Chen adalah karena ia didiagnosa mengidap penyakit kanker usus besar atau kanker usus besar. (INFOKUTIM.COM/IRWAN RISMAWAN)
Diambil dari Aiyuke, untungnya kanker yang menyerang Chow masih dalam tahap awal.
Untuk mencegah penyebaran sel kanker, Chow menjalani operasi reseksi, atau sayatan di usus besar, untuk mengangkat jaringan kanker.
“Mungkin karena biasanya saya melakukan cukup banyak hal baik untuk melihat kemuliaan Tuhan, tapi mungkin karena saya belum cukup melakukan hal-hal baik, jadi saya masih diberi waktu yang lama.”
“Saya berharap kepada Tuhan bahwa saya dapat hidup dan melakukan lebih banyak hal baik setelah ini,” kata Chow.
Diketahui bahwa kanker Chow dimulai dengan rasa sakit yang terus-menerus di perutnya.
Namun, Chow mengabaikan rasa sakitnya karena dokter lain menganggapnya bukan masalah serius.
Merasa ada yang tidak beres, Chow memeriksa ulang dan akhirnya memutuskan untuk mengoperasi.
“Sebenarnya ada dokter lain yang menganggap itu bukan apa-apa dan menyuruhnya kembali setahun lagi untuk pemeriksaan.”
“Tapi terserahlah, aku akan memikirkannya.”
“Saya merasa ada yang tidak beres, jadi saya memutuskan untuk mengangkatnya melalui operasi,” tambahnya. Saingan abadi Jonathan Christie
Ya, Chou bisa dikatakan sebagai rival abadi Jojo, mereka sudah saling berhadapan sebanyak 14 kali.
Dalam 14 pertemuan, Chou tak berhasil mengalahkan Jojo.
Chow menang enam kali, Jojo tak terkalahkan delapan kali.
Kalau diingat-ingat, Chou adalah musuh bebuyutan Jojo di final Asian Games 2018.
Setelah bermain selama 1 jam 13 menit, Chow harus merelakan keunggulannya kepada Jojo setelah kalah dalam rubber game 18-21, 22-20, 15-21.
Kekalahan Chou kemudian disambut sorak sorai suporter yang memenuhi Isthora.
Dengan mengalahkan Chow, Jojo akhirnya mampu membawa medali emas bagi Indonesia.
Namun, Chow perlahan mulai membalikkan keadaan.
Dalam dua laga terakhirnya, Chow mampu meraih kemenangan telak saat menghadapi Jojo.
Chow meraih dua kemenangan di Asian Games 2022 dan Denmark Open 2023.
(INFOKUTIM.COM.com/Isnaini)