Fakta Menyakitkan di Balik Kegagalan Timnas Indonesia Tembus Olimpiade

oleh -33 Dilihat
oleh

JAKARTA – Timnas Indonesia mengalami pengalaman menyakitkan jelang turnamen kualifikasi Olimpiade. Baru selangkah lagi mengikuti ajang olahraga ternama dunia, Garuda gagal.

Hasil tragis tersebut menimpa tim Indonesia pada Turnamen Kualifikasi Olimpiade Montreal 1976. Mereka dikalahkan oleh tim Korea Utara dalam adu penalti.

Tim Indonesia kalah dari tim Korea Utara 4-5 dalam adu penalti. Saat itu, Anjas Asmara yang merupakan penendang kelima tim Verkerville tidak bisa menyelesaikan tugasnya.

Hasilnya, Korea Utara sukses lolos ke Olimpiade 1976 dan menjadi juara grup ketiga yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Papua Nugini.

48 tahun kemudian, adu penalti kembali menjadi momok bagi upaya Indonesia lolos ke Olimpiade Paris 2024. Hal itu dialami tim besutan Shin Tae-yong pada laga play-off melawan wakil Afrika, Guinea.

Garuda kalah 0-1 dari Guinea. Satu-satunya gol sang rival tercipta dari penalti yang dilakukan Ilaix Moriba pada menit ke-29.

Yang disayangkan dari keputusan ini adalah keputusan wasit François Letexier. Sebab, dilihat dari gambar yang tersebar di media sosial, pelanggaran yang dilakukan Vitan Suleiman terhadap pemain Guinea itu terjadi di luar kotak penalti.

Masyarakat Indonesia sedang ramai membicarakan hal ini. Mereka menyayangkan FIFA tidak menggunakan video arbitrase (VAR) pada laga tersebut. Jika hanya menggunakan VAR, tim Indonesia tidak akan bisa mendapat tendangan penalti.

Dua momen tersebut membuat tim Indonesia tidak bisa menyamai hasil Olimpiade Melbourne 1956. Ini merupakan penampilan pertama tim Merah Putih di turnamen empat tahunan tersebut dan mengejutkan Rusia dengan bermain imbang 0-0. Rencana panjat tebing Indonesia yang menggemparkan dunia dan Olimpiade 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *