Surabaya – Kanker merupakan salah satu dari lima penyebab kematian utama di Indonesia. Prihatin dengan hal tersebut, Prof Dr Avik Puji Dyah Nurhayati SSI MSI, Prof Dr Avik Puji Dyah Nurhayati SSI MSI meneliti obat anti kanker baru yang bersumber dari laut di Indonesia.
Guru Besar Biologi Kanker dan Imunologi ini menjelaskan, Indonesia sebagai negara dengan 70 persen wilayah perairannya memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya laut berpotensi untuk mengembangkan obat kanker.
“Salah satunya berasal dari spons laut,” kata Oyk baru-baru ini di Surabaya.
Menurutnya, spons merupakan biomassa terbesar di perairan di Indonesia dengan perkiraan 4.000 – 6.000 spesies.
Dengan melimpahnya spesies tersebut, ditemukan pula spons yang menjalin hubungan simbiosis dengan mikroba laut yang menghasilkan metabolit sekunder tingkat tinggi dan mampu mensintesis berbagai senyawa organik.
“Komponen organik ini bisa dijadikan bahan obat,” ujarnya.
Dalam penerapannya, dosen peraih Penghargaan Satyalankan Karya Satya Tahun 2019 ini menggunakan metode pengujian berbasis mekanisme untuk target antitumor, atau metode berdasarkan mekanisme kerja tertentu.
Tidak hanya itu, mekanisme apoptosis sel juga menjadi faktor yang sangat penting dalam pengembangan penelitian ini.
“Apoptosis adalah sistem kematian sel yang terprogram,” katanya.