INFOKUTIM.COM, JAKARTA — Pakar olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Dr. Hario Tilarso, SpKO berpesan bagi yang berpuasa di musim pancaroba agar tetap melakukan latihan fisik agar tetap fit selama Ramadhan 1445 Hijriah. “Teruslah berolahraga meski sedang berpuasa dan mohon waktu olahraganya dikurangi, misalnya dari 60 menit menjadi 30 menit,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/3/2024).
Hario juga menyarankan untuk mengurangi waktu latihan dari tiga kali seminggu menjadi dua kali dan menjadwalkan latihan fisik di sore hari, bukan di pagi hari. “Olahraga bisa apa saja, seperti lari, jalan kaki, bersepeda, berenang, menari, dan lainnya,” kata Hario.
Sementara terkait salat Tarawih yang oleh sebagian orang dianggap cukup aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran, Hario menilai cukup atau tidaknya ditentukan oleh detak jantung. Konon doanya cukup untuk meningkatkan detak jantung. Rumusnya banyak, salah satunya 220, atau mungkin saat ada yang merasa sesak napas, jelasnya.
Menurut Kementerian Kesehatan, detak jantung merupakan ukuran obyektif untuk menilai tingkat kemampuan tubuh dalam berolahraga. Untuk mengetahui batas detak jantung saat berolahraga, rumusnya adalah (220 – usia) x 60 hingga 80 persen.
Misalnya seseorang berumur 20 tahun maka (220 – 20) x 60 sampai 80 persen yaitu 120 -160. Oleh karena itu, denyut nadi yang dianjurkan adalah 120-160 denyut per menit. Selain itu, agar masyarakat tetap sehat selama berpuasa, Kementerian Kesehatan juga mengingatkan dalam hal makan, yakni memperbanyak konsumsi makanan bergizi seperti buah dan sayur di pagi hari.
Kemudian berbuka, makan perlahan dan bertahap dimulai dengan air putih dan sedikit makanan manis. Hindari porsi makan yang berlebihan karena dapat memicu obesitas.
Khusus air minum, Kementerian Kesehatan merekomendasikan minimal delapan gelas per hari, yang masing-masing dibagi menjadi delapan gelas. Waktu tersebut adalah waktu berbuka, setelah shalat Maghrib, setelah makan, setelah shalat Isya, setelah shalat Tarawih, sebelum tidur, setelah bangun tidur sahur dan setelah pagi hari.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melewatkan aktivitas fisik minimal 30 menit dan mengatur pola tidur, yaitu. tidak boleh tidur terlalu larut karena harus bangun pagi untuk menyiapkan makanan sahur. Sebelumnya, Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada masa peralihan (peralihan musim) Maret hingga April 2024.