INFOKUTIM.COM, Jakarta Presiden Joko Widodo meminta fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit (RS) meningkatkan kecepatan pelayanan kepada pasien. Ia berharap pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang disediakan BPJS Kesehatan bisa cepat mendapat pelayanan.
Yang penting pelayanan, kecepatan pelayanan (pasien) yang diutamakan,” kata Jokowi saat meninjau pelayanan kesehatan peserta JKN di RS Soeradji Tirtongero, Klaten, Jawa Tengah.
Saat tiba di RS Soeradji Tirtonegoro pada Kamis, 31 Januari 2024, pria bernama Jokowi masih melihat antrian pasien yang panjang. Namun rata-rata pasien menunggu sekitar 25 menit untuk dilayani.
“Tentu antriannya banyak tapi rata-rata waktu pelayanan 20 sampai 25 menit. Sepertinya (panjang antriannya) masih bagus,” kata Jokowi dalam video yang diunggah di YouTube Sekretaris Kabinet pada Kamis, 1 Februari 2024.
Peserta JKN kini mencapai 267 juta. Artinya, 267.311.566 peserta hingga 31 Desember 2023. Jumlah tersebut mencakup lebih dari 95 persen penduduk Indonesia.
Menurut Jokowi, untuk menjangkau seluruh masyarakat agar mendapatkan jaminan kesehatan, diperlukan upaya yang lebih keras.
“Peserta BPJS Kesehatan sudah cakupannya lebih dari 95 persen, hanya ada sedikit peningkatan,” kata Jokowi yang juga didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, dan Pj Gubernur Jawa Tengah. Nana Sudjana, dan Bupati Klaten Sri Mulyani.
Jokowi juga berjanji akan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit. Termasuk pengisian peralatan kesehatan yang berkaitan dengan pengobatan penyakit jantung, kanker, dan stroke.
Pemerintah juga akan memperbaiki beberapa mekanisme untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit, kata Jokowi.
Rencananya, perangkat tersebut akan masuk ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit pada pertengahan tahun 2024.
“Pada pertengahan tahun 2024, peralatan yang belum ada di beberapa daerah, baik untuk penyakit jantung, kanker, stroke, akan dilengkapi dengan peralatan yang paling canggih,” janji Jokowi.
Kehadiran JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sungguh memberikan angin segar bagi masyarakat. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya jika sakit. Namun, Jokowi berpesan, yang terpenting adalah menjaga kesehatan. Kartu BPJS Kesehatan hanya Anda miliki jika Anda sakit.
“Jadi yang penting sehat, jangan sampai sakit. Cuma karena punya BPJS, malah sakit,” kata perempuan berusia 62 tahun itu.
“Apakah kamu suka sakit? Nggak mungkin (Saudara-saudara, senang sakit? Enggak kan),” kata Jokowi saat berangkat ke Blora, Jawa Tengah.
Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk menjaga pola makan sehat, termasuk membatasi lemak, gula, dan kolesterol serta rutin berolahraga.
“Jaga pola makan, terutama yang berusia di atas 60 tahun. Pantau kadar gula dan kolesterol, jangan sampai kelaparan (memakan gaji),” pesan Jokowi.
Ia juga mengingatkan untuk membatasi konsumsi gula, jika memungkinkan tidak semuanya. Misalnya saat membuat teh, sebaiknya jangan menggunakan gula.