Kanker Paru-Paru Picu Tingginya Angka Kematian, Jangan Remehkan Gejalanya, Mirip Gangguan Pernapasan

oleh -86 Dilihat
oleh

Dilansir Aisyah Nursyamsi, reporter INFOKUTIM.COM.com.

INFOKUTIM.COM.COM, JAKARTA- Berdasarkan Global Burden of Cancer Study (Globocan) tahun 2020, terdapat 34.783 kasus baru kanker paru-paru di Indonesia dan 30.843 pasien meninggal.

Oleh karena itu, kanker paru-paru menjadi penyebab utama kematian akibat kanker dibandingkan jenis kanker lainnya.

Jadi jangan anggap remeh gejala kanker paru-paru yang mirip dengan masalah pernapasan pada umumnya.

Ini adalah Profesor Dr dr Elisna Shahruddin SpP (K), Guru Besar Departemen Medis Pernafasan dan Pulmonologi FKUI, sekaligus Ketua Onkologi. Yayasan Kanker Indonesia menjelaskan

Gejala kanker paru-paru mirip dengan gangguan pernafasan pada umumnya, kata dr Elisna dalam keterangannya, Jumat (24/11/2023).

Beberapa gejalanya antara lain batuk dengan atau tanpa lendir.

Lalu ada batuk darah, kesulitan bernapas, mudah tersinggung, nyeri dada, dan kesulitan menelan atau nyeri. Sampel Batuk Pria (Gratis)

“Kemudian ada yang mengganjal di tenggorokan saya. Dan bengkak di wajah dan leher merupakan gejala awal kanker paru-paru,” dr Elisna kembali angkat bicara.

Oleh karena itu, segera periksakan diri Anda jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.

“Harus segera dilakukan pemeriksaan menyeluruh dan memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat. Hindari self-diagnosis dengan mengacu pada informasi di internet,” tegasnya.

Pada acara tersebut, Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA (MSD) dan Yayasan Kanker Indonesia menandatangani nota kesepahaman untuk menyelenggarakan pameran seni dengan topik: “Menutup penyebaran kanker”

Acara ini diselenggarakan dalam rangka Hari Kanker Sedunia yang dilaksanakan pada tanggal 1-4 Februari 2024 di PIK 2 Distrik Desain Indonesia.

Kedua belah pihak mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

MSD dan YKI bersama-sama berharap dapat memperoleh partisipasi yang besar dari berbagai lapisan masyarakat.

Hal ini terutama berlaku bagi pasien/penyintas kanker dan perawatnya. Mereka ditampilkan sebagai berbagai jenis seni. yang bisa mengungkapkan perasaannya dalam perjalanan pengobatan kanker

Pendaftaran beasiswa akan dibuka pada awal tahun 2024.

Pameran ini terbuka untuk umum. Dan kami berharap seluruh masyarakat dapat mengunjungi pameran tersebut untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *