Republik Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan potensi perdagangan sementara produk TPT Indonesia senilai USD 20 juta atau Rp 312 miliar selama 12 bulan ke depan. Jumlah tersebut diperoleh dari keikutsertaan Indonesia pada Texworld Paris yang diselenggarakan pada 5-7 Februari 2024 di Porte de Versailles, Paris, Perancis.
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29 Februari 2024), Menteri Perdagangan Paris Ruth Joanna Samaria mengatakan Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang menghadiri acara tersebut.
“Sebagai salah satu negara produsen pakaian jadi terkemuka di dunia, kami yakin keikutsertaan Indonesia di Texworld Paris sangatlah penting, apalagi pesaing utama kita di ASEAN tidak ikut serta dalam pameran ini. Oleh karena itu, Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk tampil lebih baik lagi produk pakaian kepada konsumen.
Pak Ruth mengatakan, keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini merupakan bukti nyata dukungan pemerintah dalam mempromosikan produk TPT Indonesia di tingkat internasional. Indonesia mengirimkan lima perusahaan tekstil dan menampung 500 pembeli dari Inggris, Spanyol, Jerman, Belgia, Kanada, India, Yunani, dan Turki.
Selain memamerkan produk pakaian, salah satu peserta dari Indonesia akan memamerkan produk dengan inovasi lingkungan terkini, antara lain produk dengan sertifikasi Better Cotton Initiative (BCI), ISO 9002, dan ISO 14001.
Sementara itu, penyelenggara Texworld Paris mengatakan 60-90% pembeli tekstil dan pakaian yang menghadiri pameran meminta bahan, serat, dan benang ramah lingkungan.
Berdasarkan data Trademap, pada Januari hingga November 2023, nilai impor TPT Perancis dari Indonesia mencapai USD 194 juta. Sementara negara lain yang mengekspor produk tekstil ke Prancis adalah Vietnam, Bangladesh, Pakistan, dan India.
“Menyusul keberhasilan Indonesia di Texworld 2024, KBRI Paris ingin mengajak kementerian terkait lainnya untuk bekerjasama mengundang lebih banyak perusahaan tekstil Indonesia untuk berpartisipasi di Texworld 2025.”