JAKARTA – Belakangan ini, kasus pneumonia mikoplasma di China menjadi perhatian serius dunia. Kasus ini diketahui banyak dialami oleh anak-anak, terutama anak-anak yang bersekolah.
Berdasarkan laporan Global Times pada Selasa, Rumah Sakit Anak Beijing menerima 9.378 pasien.
Selain itu, pihak rumah sakit juga mengatakan bahwa dalam dua bulan terakhir selalu penuh. Baiklah, simak seluruh artikel di bawah ini.
Selain itu, fasilitas medis lain di Beijing, seperti klinik kesehatan masyarakat, klinik anak-anak, dan beberapa pusat paru di rumah sakit, juga penuh dalam beberapa hari terakhir.
Tak heran jika akhir-akhir ini banyak orang tua yang mendampingi anak yang sakit menjadi populer, seperti Capital Institute of Children’s Hospital di Beijing.
Lalu mengapa kasus ini meningkat? Terkait hal tersebut, dokter spesialis paru RS Persahabatan yang juga Ketua Pokja Penyakit PDPI, Prof. Dr. Dr. Erlina Burhan, M.Sc, SpP(K) angkat bicara.
Erlina mengungkapkan, anak-anak bisa saja menularkan dirinya. Hal inilah yang membuat kasus ini menjadi serius.
“Ada kekhawatiran bahwa ini hanya mikoplasma, namun menurut pihak berwenang Tiongkok, ini adalah mikoplasma. Ada alasannya mengapa ini serius, saya ragu, tapi kami tidak punya informasinya. infeksi bersama, ada bakteri atau virus, salah satu bakterinya adalah mycoplasma pneumonia,” ujarnya dalam konferensi pers video, Jumat, 1 Desember 2023.
“Kalau pneumonia mikoplasma satu-satunya, biasanya ringan. Kalau koinfeksi, kalau koinfeksi akan lebih parah. Kalau hanya pneumonia, tidak serius,” imbuhnya.
Erlina juga mengungkapkan, gejala mikoplasma antara orang dewasa dan anak-anak sangat berbeda.
Ia menjelaskan, gejala mikoplasma pada orang dewasa lebih ringan dibandingkan pada anak-anak yang menderita mikoplasma.
Pada orang dewasa, kata Erlina, gejalanya mulai dari batuk hingga demam.
“Pada orang dewasa gejalanya ringan, ada batuk, demamnya tidak terlalu tinggi, sehingga dahaknya tidak banyak, tidak berwarna hijau, kuning, atau coklat, tapi bening. Leukositnya tinggi.” sebagian besar sudah jelas,” katanya.
Karena gejalanya ringan, dokter dan pemerintah tidak memberikan perhatian khusus terhadapnya.
Sebab tingkat kesembuhannya sangat tinggi jika menyerang orang dewasa.
Makanya pemerintah dan dokter khawatir, karena angka kesembuhannya tinggi, tidak perlu berobat, istirahat di rumah, minum obat gejala seperti paracetamol untuk demam, istirahat yang cukup, kalau istirahat cukup. , Mycoplasma bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan,” ujarnya.
Berbeda dengan anak-anak, kata Erlina, anak-anak, terutama yang memiliki alergi dan riwayat asma, jika terkena mikoplasma akan menimbulkan gejala yang parah.
“Jika terjadi pada anak-anak, apalagi anak tersebut memiliki alergi dan asma, biasanya sangat parah sehingga menyebabkan saluran pernafasan menyempit sehingga menyebabkan mati lemas,” ujarnya.
Kondisi ini juga bisa memburuk pada orang dewasa, kata Erlina.
Apalagi jika memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, asma, dan PPOK.
“Cukup orang dewasa, kalau bukan orang lanjut usia. Ini akan sangat serius, apalagi jika ada penyakit penyerta COPD, asma, darah tinggi, ini membuat gejalanya menjadi sangat serius dan bisa diobati dengan penyakit sendi,” ujarnya. Waspadai Gejala Saraf Terjepit yang Jarang Diketahui Masyarakat, Saraf Dipengaruhi Oleh Posisi Tubuh Yang Dapat Meningkatkan Tekanan Pada Saraf INFOKUTIM.COM.co.id 21 Desember 2023