JAKARTA – Ramadhan 2030 akan digelar dua kali dalam setahun. Ibadah wajib ini dilakukan oleh umat Islam pada awal dan akhir tahun.
Pada tahun 2030, bulan pertama Ramadhan bertepatan dengan tahun 1451 H dan bulan Ramadhan kedua pada tahun 1452 H. Awal Ramadhan 1451 H jatuh pada tanggal 5 Januari 2030 dan 30 hari Ramadhan jatuh pada tanggal 3 Februari 2030.
Sedangkan Ramadhan yang akan datang akan dimulai pada tanggal 26 Desember 2030 dan berlangsung selama 29 hari hingga minggu keempat Januari 2031, saat Idul Fitri jatuh pada tanggal 24 Januari 2031. Mengapa ada dua bulan Ramadhan? pada tahun 2030?
Ibrahim al-Jarwan, anggota Federasi Ilmu Pengetahuan dan Astronomi Antariksa Arab, menjelaskan alasan diadakannya Ramadhan 2030 dua kali setahun.
Melansir Gulf News, Kamis 11 April 2024, Al-Jarwan mengatakan hal itu terjadi karena perbedaan penanggalan Masehi dan Hijriah. Kalender Hijriah yang mengacu pada siklus lunar (bulan) lebih cepat 11 hari dibandingkan kalender Masehi yang mengacu pada siklus matahari (solar).
Ia juga menjelaskan, karena kalender Hijriah memiliki 354 hari, lebih sedikit 11 hari dibandingkan kalender Masehi, sehingga kedua kalender tersebut akhirnya membuat siklus yang berkesinambungan.
Al-Jarwan mengatakan kepada Gulf News, 15 April 2021: “Dibutuhkan waktu 33 tahun agar satu tahun Hijriah menjadi satu tahun Masehi penuh. Dulu terjadi pada tahun 1997 dan setelah tahun 2030 akan terjadi lagi pada tahun 2063.”
Meskipun Ramadhan dirayakan dua kali setahun, umat Islam hanya merayakan Idul Fitri satu kali pada tahun 2030. Hari Raya Idul Fitri yang kedua akan jatuh di bulan Ramadhan pada Januari 2031. Sandal tersebut ternyata merupakan sisa-sisa sandal Romawi kuno berusia 2.000 tahun di dekat benteng militer kuno di Jerman. INFOKUTIM.COM.co.id 26 Juni 2024