Jakarta: Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi topik perdebatan publik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pasalnya, kemunculan AI menuai pro dan kontra.
AI disebut-sebut memberikan dampak yang sangat besar terhadap aspek positif kehidupan. Namun ada juga sisi negatifnya yang juga besar pengaruhnya, terutama di tengah tahun politik.
Banyak pencipta AI yang tidak transparan. Karena tidak terbuka dalam ciptaannya, dikhawatirkan ciptaan AI ini akan disalahgunakan.
Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kini tengah menyiapkan aturan mengenai AI guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan AI harus dihadapi dengan sikap yang unik, memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.
“Yang ingin kita lakukan, kita menyikapi AI dengan sikap: maksimalkan manfaat, maksimalkan manfaat, minimalisasi risiko. Minimalkan risiko. Ini sikap kita terhadap AI,” kata Nezar di Westin Jakarta, Jumat, 24 November 2023.
Pekan depan, Kominfo dijadwalkan berbincang dengan pengembang, pengguna, dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam penggunaan AI. Kominfo akan membuat pedoman penggunaan AI.
“Kominfo sedang mencoba membuat panduan penggunaan kecerdasan buatan. Jadi nanti akan berbentuk surat edaran. Masih belum ada Peraturan Menteri, belum ada Peraturan Menteri yang sifatnya wajib, tapi hanya bersifat preskriptif. Kami menetapkan standar bagi pengembang, pengguna, dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam penggunaan AI. Elemen apa saja yang perlu dipertimbangkan ketika mengembangkan AI, jelasnya.
“Jadi hari Senin ini surat edaran tentang pedoman penggunaan kecerdasan buatan akan kita bahas, kita akan undang sejumlah aktor tertentu. . kekhawatiran global serta kekhawatiran nasional yang ada. Kami sudah coba proses, kami ekstrak yang esensial, kami juga berdialog dengan banyak pihak,” imbuhnya.
Nezar menambahkan, surat edaran tersebut diharapkan dapat diselesaikan secepatnya dan diterbitkan pada awal Desember.
“Nanti akan kami terbitkan, mudah-mudahan awal Desember, dan sudah ada surat edaran yang menjadi pedoman pengembangan AI tersebut,” kata Nezar. Selama keikutsertaannya di WEF 2024, Presiden dan Direktur BIS berbicara tentang kecerdasan buatan, peningkatan produktivitas, dan regulasi. Direktur Utama BIS Sunarso yang hadir dalam acara tersebut menilai keberadaan AI berdampak pada peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan. INFOKUTIM.COM.co.id 23 Januari 2024