INFOKUTIM.COM, Jakarta Salah satu korban kecelakaan kereta api (KA) di Cikarenka, Provinsi Bandung, mengaku bisa langsung pulang ke rumah hanya dengan luka ringan.
“Kami menemukan beberapa orang yang tidak terluka dan langsung berlari pulang mencari jalan keluar. Jujur saja saya masih gemetar,” tulis korban Widitya pagi ini melalui akun X @cherrybiscxxxi.
Widitya mengatakan, dirinya terlempar ke depan mobil saat kejadian itu terjadi.
“Akibatnya, badanmu terlempar ke depan, jadi (yang sakit) hanya lututmu. Saya diperbolehkan pulang (dan disuruh pulang),” ujarnya.
Beruntung ia mengalami luka ringan saat berada di bagian belakang kendaraan KRD Bandung Raya.
Namun, netizen mengkhawatirkan kondisinya dan menyarankannya untuk mencari pertolongan medis jika terjadi kerusakan perut.
“Sebaiknya menemui dokter. Saya rasa mungkin ada kerusakan internal,” kata operator situs tersebut.
Terkait hal ini, ahli bedah ortopedi Tony Setiobdi punya pendapat tersendiri mengenai patah tulang. Tidak perlu diuji jika tidak ada ketidakpuasan dari sisi tulang.
“Kalau tidak ada keluhan (terkait tulang), saya rasa tidak perlu dilihat,” kata Tony.
Namun, jika Anda terbangun, Anda harus mencari pertolongan medis.
“Kalau ada keluhan harus ke dokter untuk diperiksa apakah ada patah tulang atau ada masalah lain. Apalagi kalau karena kereta api atau kecelakaan, kalau ada kesepakatannya. Saya tidak tahu,” kata Tony. Lafiya INFOKUTIM.COM melalui telepon. Jumat (1 Mei 2024).
Tony menambahkan, jika ada masalah pada tulang seperti patah atau patah tulang, pasti akan mengeluh sakit.
“Kalau patah tulang pasti akan terdengar suara-suara, nyeri, bengkak, dan kadang-kadang menjerit. Kalaupun patah kecil, pasti terasa nyeri,” kata Tony.
“Kalau ada pengaduan bisa kita selidiki, tapi kalau tidak ada pengaduan ya tidak usah diusut. Mungkin kalau tidak ada pengaduan tidak ada masalah,” imbuhnya.
Tony tidak memungkiri, pasca kecelakaan, rasa sakitnya mungkin tidak langsung datang atau cepat.
“Ini sangat penting, kadang-kadang terjadi kecelakaan, tetapi sakit punggung datang dengan cepat. Setelah kecelakaan, pasien normal tidak mengeluh sakit. Anda dapat melanjutkan seperti, “Tetapi rasa sakit itu mungkin timbul setelah beberapa jam, dan rasa sakit itu hilang. mungkin parah.”
“Nah, kalau itu terjadi, Anda perlu ke dokter. Jangan sampai itu terjadi,” kata Tony.
Jika kondisi seperti itu terjadi, Tony mengaku tidak menyarankan untuk mengobatinya di rumah saja.
“Iya, kalau kecelakaannya tergolong kecelakaan berenergi tinggi, tidak disarankan [pengobatan rumahan]. Seperti halnya kecelakaan kereta api atau jatuh dari bukit, disarankan agar Anda berobat ke dokter jika ada keluhan.’ ‘ dia berkata. .
Sebelumnya, terjadi tabrakan dua kereta antara KA Turanga jurusan Bandung dengan KA Commuter Line Bandung Raya di Stasiun Haupgur Cikalenka, Jumat (1/5/2024) sekitar pukul 06.00.
Halaman Twitter @KAI121 membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan: “Kecelakaan terjadi antara jalur KA Turanga (nomor 65) jalur Haupuguru-Cikalenka dan KA commuter line Bandung Raya (nomor 350). Pekerjaan masih terus berjalan dan tim yang terkena dampak telah dievakuasi.” Twitter @KAI121.
Saat dikonfirmasi, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi juga membenarkan adanya kecelakaan kereta api, namun belum bisa memastikan jumlah korban jiwa.
“Iya (benar) terjadi tabrakan antara KA Turanga dengan KA pada pukul 06.03 WIB di Cikalenka dan saat ini sedang dilakukan proses evakuasi,” kata Ayep di Kabupaten Bandung, Jumat.