INFOKUTIM.COM, JAKARTA — Pemerintah mengimbau masyarakat untuk sementara waktu memilih beras SPHP di tengah kelangkaan beras yang masih terjadi di banyak daerah. Beras SPHP merupakan beras yang dikeluarkan pemerintah melalui Perum Bulog mulai tahun 2023 dalam Program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Beras ini berasal dari Beras Cadangan Pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog. Sebelumnya, beras SPHP di Kabupaten Muwara Enim, Sumsel dilanda isu tidak benar yang menyebutkan mengandung plastik. Namun Bulog Daerah Sumsel menegaskan hal tersebut tidak benar, karena pengujian kandungan plastik pada beras tidak dapat diperkirakan dengan cara tradisional. Melainkan harus dibuktikan secara ilmiah dan medis serta diuji di laboratorium.
Beras SPHP bisa diperoleh masyarakat di pasar tradisional, ritel modern, gerai Perum Bulog, pemerintah daerah, dan toko-toko lain yang menjadi mitra downline Perum Bulog. Dari segi kualitas beras SPHP mayoritas berasal dari beras impor yang diklaim Bulog setara dengan kualitas beras premium.
Mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Mutu dan Label Beras, Beras Premium memiliki kandungan beras maksimal 95 persen dan kadar air maksimal 14 persen. Beras premium memiliki kualitas beras (utuh dan pecah) di atas 95 persen, beras hampir utuh dan lengkap.
Namun ada juga yang mengatakan kualitas beras SPHP tidak bisa tergolong premium. Secara umum ciri-ciri beras premium dan medium dilihat dari tingkat kualitasnya. Kadar beras merupakan persentase sekam yang menutupi bulir padi dan tingkat pemisahan sekam.
Standar minimal kelas mutu beras premium dan medium adalah 95 persen. Jumlah beras menentukan putihnya warna beras.
Parameter lainnya adalah kadar air atau kadar air pada butiran beras. Beras premium dan medium memiliki kadar air maksimal 14 persen. Artinya, jika kadar air beras lebih dari 14 persen, maka beras tersebut tidak layak pakai, yakni tidak memenuhi klasifikasi beras premium atau medium.
Perbedaan beras premium dan beras medium terletak pada kualitas beras seperti warna atau kilapnya. Secara detail perbedaannya adalah beras utuh atau pecah, ukuran bulir, kontaminasi, bulir merah dan bulir kuning.