Langkanya Pupuk Bersubsidi, DTPHP Kutim Akan Evaluasi Pihak Pendistribusian

oleh -124 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM

SANGATTA- Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim, Dyah Ratnaningrum mengatakan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi ke pihak yang di tunjuk oleh pemerintah untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi. Imbas dari kelangkaan pupuk subsidi yang banyak di keluhkan oleh para petani.

“Kami akan melakukan tinjau ulang, dan mencari penyebab kenapa mereka (petani) susah mendapatkan pupuk bersubsidi ini,” ujarnya saat menggelar silaturahmi pemerintah dengan kelompok tani (Poktan) di Jalan Simono Rt 38 Kelurahan Teluk Lingga Sangatta Utara pada Selasa (13/06/2023). Yang turut di hadiri oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman.

Berdasarkan Permentan No. 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian ada Sembilan komoditas yang bisa mengkases pupuk bersubsidi antara lain, Padi, Jagung, Kedelai, Cabai, Bawang Merah, Bawang Putih, Kopi, Tebu, dan Kakao.

“Dari sembilan komoditi tersebut, para petani kita hanya menanam 2 jenis tanaman saja yang bisa mengakses pupuk bersubsidi yakni bawang merah dan cabai,” ujarnya.

Adapun prosedur untuk mendapatkan akses pupuk bersubsidi, pihaknya akan mendata para petani untuk di masukan dalam Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) yang berdasarkan Nomor Induk kependudukan untuk menghindari penyalahgunaan pupuk oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Nah, selain itu, dari total keseluruhan usulan kita yang di ajukan ke pemerintah pusat, rata-rata kita hanya mendapatkan kuota 29 persen dari kebutuhan yang kita usulkan, dan itu menjadi kebijakan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, ketua Poktan Sukses Makmur Bersama, mengaku para petani masih sangat membutuhkan pupuk bersubsidi dari pemerintah untuk membantu meningkatkan hasil usaha pertanian yang bergerak di bidang Holtikultura.

“Selama ini kami per orang cuma dapat 100 kilogram pupuk permusim tanam, dan itu untuk pupuk dasar aja kurang, makanya, mwakili teman petani saya mohon ada intervensi yang bisa di lakukan oleh pemerintah,” ucapnya. (ADV/G-S08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *