Ledakan Tungku Smelter PT ITSS: Pemerintah Kerap Tabrak Aturan, Mahfud Minta Jangan ‘Gila’ Investasi

oleh -90 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM.COM, – Meledaknya tungku PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), dinilai merupakan dampak dari ketidakpatuhan pemerintah terhadap aturan penanaman modal.

Peneliti energi sekaligus Direktur Eksekutif CESS (Energy Security Studies Center) Ali Ahmudi Achyak mengatakan, pemerintah saat ini seringkali terlalu terburu-buru dalam melakukan investasi ke Indonesia, tanpa mematuhi regulasi yang berlaku dengan baik.

“Ini bukan hanya soal investasi, tapi lebih pada kepatuhan terhadap peraturan penanaman modal. Kecenderungan pemerintah saat ini adalah terburu-buru dan sering melanggar aturan, yang seringkali berdampak negatif dan sistem perekonomian berisiko besar,” kata Ali saat dihubungi. INFOKUTIM.COM, Rabu (27/12/2023).

Menurut dia, kebijakan investasi harus didasarkan pada aturan dan risiko yang jelas.

Ia juga mengatakan, ada empat hal yang harus diperhatikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Pertama, pemerintah menerapkan undang-undang mineral dan batubara serta segala produk turunannya secara tegas, termasuk mengatur aliran air.

Kedua, pemerintah mengkaji dan memperkuat undang-undang tentang konstruksi pelarut untuk memastikan teknologi yang digunakan bersertifikat dan aman, ujarnya.

Kemudian yang ketiga, pemerintah dan industri harus memastikan tenaga kerja yang ada kompeten, terlatih dan patuh terhadap SOP dan pedoman HSSE (Health, Safety, Security dan Environment).

Keempat, harus dipantau secara berkala agar busa dapat mendeteksi kondisi pelarut tepat waktu untuk menjaga keandalannya, jelasnya.

“Sektor pertambangan dan sektor industri berat termasuk yang berisiko tinggi mengalami kecelakaan kerja karena selain menggunakan mesin teknis yang canggih, mereka cenderung ditempatkan di wilayah tertentu yang tidak mudah dikendalikan,” lanjutnya. Jangan tergila-gila pada investasi

Menko Polhukam Mahfud MD mendesak pemerintah bersikap tegas terhadap ledakan tungku smelter PT ITSS.

Menurut dia, pemerintah harus memastikan seluruh perusahaan yang beroperasi di Indonesia beroperasi sesuai aturan dan menjamin keselamatannya.

“Pemerintah menghentikan operasionalnya, tentu saja kegiatan PT dikendalikan oleh pemerintah, ditangguhkan dan terkesan ditutup,” kata Mahfud di Pondok Pesantren Tahfidz Quran Nurul Hidayah, Sukabumi, Barat. Jawa Rabu (27/12/2023).

Dan pemerintah harus memastikan bahwa mereka yang bekerja di NKRI harus mematuhi hukum dan harus menjamin keselamatan. Ini sudah berkali-kali terjadi. Kalau kita mau masuk, akan dipersulit dengan undang-undang ini, alasannya, kalau begitu,” lanjutnya..

Mahfud juga mendorong komitmen pemerintah dalam menjamin keselamatan WNI yang bekerja di perusahaan asing di Indonesia.

Ia mengingatkan pemerintah agar tidak tergila-gila pada investasi namun juga tidak mengabaikan keamanan rakyatnya.

Dan pemerintah harus tegas, jangan sampai tergila-gila dengan investasi tapi menjadikan warganya korban, warganya menjadi korban, kata Mahfud.

“Pemerintah harus kuat, karena semua investasi dan pembangunan adalah untuk warga negara. Kalau investasinya besar, tapi keamanan warganya tidak terlindungi, maka hal itu tidak akan terjadi,” lanjutnya. PT ITSS Janjikan Perbaikan

Manajemen PT ITSS mengaku tidak akan menutup-nutupi penyebab ledakan smelter pada Minggu (24/12/2023) pagi.

Head of Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan, saat ini sedang dilakukan penyelidikan pada program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi kejadian di Kawasan Industri IMIP.

Perusahaan memberikan proses kepada pihak berwenang untuk menyelidiki penyebab kecelakaan kerja di PT ITSS.

“Serta memastikan kerja sama dilakukan dengan para pihak mengenai rekomendasi penanganan dampak yang timbul sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Perusahaan siap melakukan segala cara untuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Dedy dalam keterangannya. di INFOKUTIM.COM.com, Rabu (27/12/2023).

Ia juga mengatakan, seluruh biaya yang ditanggung perusahaan akan ditanggung oleh karyawan yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

“Selama menjalani perawatan, PT IMP juga memastikan seluruh kebutuhan para korban selama berada di rumah sakit akan terpenuhi, baik fisik maupun psikis. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa khawatir dan kepedulian mereka yang menjadi korban,” ujarnya. . Daftar Korban Meninggal

Sebanyak 19 pekerja PT ITSS meninggal dunia akibat ledakan smelter tersebut, 11 orang diantaranya merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 8 orang diantaranya merupakan tenaga kerja asing (TKA).

Berikut daftar nama korban meninggal dunia:

Tenaga kerja Indonesia

1. Taufik, meninggal dunia 24 Desember 2023.

2. Tobing, meninggal 24 Desember 2023

3. Messak, meninggal 24 Desember 2023

4. Dadang Mudasri, meninggal dunia 24 Desember 2023

5. Abdul Mursalim, meninggal dunia 24 Desember 2023

6. Irwandi, meninggal dunia 24 Desember 2023

7. Zulfikar, meninggal dunia 24 Desember 2023

8. Rifal Saputra, meninggal dunia pada 24 Desember 2023

9. Wahyudi, meninggal dunia 24 Desember 2023

10. Irfan Bukhari warga Silopo, Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, meninggal dunia pada Senin 25 Desember 2023 pukul 16.50 WITA

11. Amiruddin, warga Desa Pamusureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, meninggal dunia pada Rabu 27 Desember 2023 pukul 00.05.

Pekerja asing

1. Wang Bing, meninggal 24 Desember 2023

2. Zhang Wei, meninggal 24 Desember 2023

3. Zhang Hong, meninggal pada 24 Desember 2023

4. Guo Tao, meninggal 24 Desember 2023

5. Wang Ning meninggal dunia pada Senin 25 Desember 2023 pukul 11.50 WITA

6. Lie Hung Chun meninggal dunia pada Senin 25 Desember 2023 pukul 18.20 WITA

7. Wang Bo Huai, meninggal dunia pada Senin 25 Desember 2023 pukul 23.50 WITA

8. Wu Cheng Shang, meninggal dunia pada Selasa 26 Desember 2023 pukul 00.16 WITA. Pekerjaan pertama

Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif mengatakan, salah satu korban meninggal dunia akibat ledakan smelter di Morowali adalah keluarganya.

Hal itu dibagikan di akun media sosial X miliknya.

Dia mengatakan, anggota keluarga tersebut menjadi korban ledakan smelter bernama La Ode Abdul Mursalim.

“Salah satu anggota keluarga saya, La Ode Abdul Mursalim, tewas dalam penembakan itu,” kata Laode.

Menurut dia, pengerjaan smelter nikel tersebut merupakan yang pertama bagi Abdul Mursalim setelah lulus.

Setelah itu, Laode meminta doa untuk keluarganya. “Ini pekerjaan pertamanya setelah lulus kuliah,” kata Laode.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *