INFOKUTIM.COM.COM – Rekor 11 gelar Bundesliga berturut-turut Bayern Munich tidak ada artinya dibandingkan kesuksesan Bayer Leverkusen baru-baru ini.
Bayer Leverkusen belum pernah menjuarai Bundesliga, namun di bawah asuhan Xabi Alonso mereka menjadi tim pertama yang mengukir sejarah karena belum ada tim lain yang mampu melakukannya di eselon tertinggi sepak bola Jerman.
Tim BayArena adalah tim Jerman pertama yang tidak terkalahkan dalam 25 pertandingan.
Bayer Leverkusen mencatatkan 22 kemenangan dan tiga kali seri, total 81 gol, kebobolan 18 kali, dan 11 clean sheet.
Hasil tersebut diraih usai menang 4-0 WIB atas Vfl Bochum di BayArena, Kamis (21/12/2023) pagi.
Kemenangan tersebut menempatkan tim asuhan Xabi Alonso di puncak klasemen Bundesliga dan akan memasuki pertengahan musim pada bulan Januari.
Kesuksesan Leverkusen di bawah asuhan Xabi Alonso saat ini sungguh luar biasa, mengingat bagaimana ia mampu mengubah pemain-pemain muda menjadi penantang gelar Bundesliga.
Leverkusen berada di urutan keempat di belakang Stuttgart, Wolfsburg dan Frankfurt dengan rata-rata usia termuda dalam skuad mereka yaitu 24,1 tahun.
Lihat saja bagaimana striker Victor Bonifacio yang baru berusia 22 tahun sudah mencetak 16 gol dan 8 assist menurut catatan Fabrizio Romano.
Lalu ada gelandang muda Jerman Florian Wertz yang baru berusia 20 tahun. Dia adalah pencetak gol terbaik kedua musim ini (8 gol) dan pencetak gol terbaik (12 assist).
Lalu ada full-back Jeremy Frimpong yang didukung penampilan apik para pemain senior seperti Alejandro Grimaldo, Jonas Hoffman, dan Granit Xhaka yang menunjukkan pengalamannya.
Xabi Alonso telah memimpin timnya dengan baik musim ini, tidak hanya di Bundesliga tetapi juga di Liga Europa ketika Leverkusen menjadi juara grup dengan jumlah gol tertinggi di antara tim lainnya.
Di samping kesuksesan Leverkusen adalah pemimpin masa depan Liga Premier Arsenal, yang sekarang di bawah asuhan Mikel Arteta.
Di musim kelima Arteta memimpin, Arsenal menjadi pesaing serius dalam perburuan gelar Liga Premier.
Setelah finis kedua di bawah Manchester City musim lalu dan kembali ke Liga Champions setelah enam tahun, Arsenal selangkah lebih dekat untuk memenangkan separuh jalan jika mereka bisa mengalahkan Liverpool di Anfield pekan depan.
Mikel Arteta dan Xabi Alonso adalah dua pelatih muda Spanyol.
Keduanya memiliki peran, gaya bermain yang sama dalam hal team building dan penguasaan bola.
Menurut Footy Stats, Leverkusen rata-rata menguasai 61 persen penguasaan bola, sedangkan Arsenal 60 persen.
Pada pertandingan kandang Bayer, Leverkusen lebih baik dengan 66 persen dibandingkan Arsenal yang 60 persen.
Namun, Arsenal lebih konsisten, rata-rata mencetak 61% di laga tandang dan Leverkusen 55%. Pelatih Arsenal asal Spanyol Mikel Arteta (kanan) berbicara kepada para pemainnya selama jeda pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Burnley pada 11 November 2023 di Stadion Emirates di London. (GLYNN KIRK/AFP)
Mantan kapten Arsenal yang kini bermain untuk Bayer Leverkusen itu mengungkapkan bahwa ia mengajari kedua pemain itu dasar-dasar bagaimana tampil lebih baik di lapangan.
Keduanya serupa dalam banyak hal kecuali yang di atas.
“Michael menunjukkan kepada saya cara baru dalam memandang sepak bola, dengan fokus pada hal-hal mendasar,” jelas Grant Xhaka dalam wawancara terbarunya dengan The Athletic.
“Apa yang bisa kamu lupakan dari masa mudamu. Bagaimana menekan lawan, menentukan posisi, bergerak, keluar dari bayang-bayang lawan dan berkomunikasi di lapangan.”
“Xabi sangat mirip dengan (Arteta). Saya pikir orang Spanyol memandang sepak bola secara berbeda dibandingkan orang lain,” lanjutnya.
Oleh karena itu, tak sulit baginya ketika ada tawaran dari Leverkusen, saat ia masih berseragam Arsenal musim lalu.
“Ketika saya pertama kali mendengar Xabi berbicara tentang idenya, saya berpikir: “Saya pernah melakukannya, di bawah Mikel (Arteta),” jelasnya.
“Mereka beda pelatih, tapi filosofinya sama,” jelasnya. Pelatih kepala Bayer Leverkusen Spanyol Xabi Alonso (tengah) merayakan bersama gelandang Swiss Bayer Leverkusen #34 Granit 07 pada 6 Desember 2023 di Leverkusen, Jerman Barat. (INA FASSBENDER/AFP)
(INFOKUTIM.COM.com/Sina)