Lisa Rumbewas Pernah Sebut Sakit Lutut dan Epilepsi, Pilih Pensiun dari Lifter Putri Indonesia

oleh -146 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM, Jakarta Lisa Raema Rumbewas meninggal dunia pada 14 Januari 2024 dalam usia 43 tahun. Ia sempat dirawat di RSUD Jayapura sebelum dinyatakan meninggal dunia pada pukul 03.00 WIB.

Para pecinta olahraga Tanah Air patut berbangga dengan Lisa Rumbewas sebagai atlet angkat besi hebat. Dua medali perak Olimpiade yang diraihnya membuktikan Lisa masih menjadi atlet wanita terbaik Tanah Air.

Terlahir dari keluarga atlet, ia merupakan putri dari mantan master pembina Indonesia Levi Rumbewas. Sementara itu, ibunya, Ida Korva, adalah seorang atlet angkat besi yang memperkenalkan dan mengajari Lisa agar pandai dalam olahraga tersebut.

Di kancah internasional, belum ada atlet putri yang mampu mengulangi rekor Lisa yang meraih dua medali perak Olimpiade. Dia menempati posisi kedua di Olimpiade Sydney 2000 dan melanjutkan ke Olimpiade Athena 2004.

Sayangnya, empat tahun kemudian di Beijing, China, Lisa hanya meraih perunggu. Setelah itu, Indonesia 12 tahun tidak meraih medali di kategori putri.

Nyatanya, Sri Indriyani dan Winarni Binti Slamet, atlet putri yang finis ketiga di Sydney tahun 2000, masih bertahan. Namun medali perak kembali diraih Indonesia di Olimpiade Rio 2016 melalui atlet Jawa Barat Sri Wahyuni ​​Agustiani.

Giliran Lisa yang kalah dari Sri Vahyuni ​​​​di tingkat regional. Jika Yuni mampu menjuarai SEA Games 2013 di Myanmar, maka atlet seniornya hanya meraih medali perak pada SEA Games 2001 di Kuala Lumpur.

Di Kejuaraan Angkat Besi Dunia, Lisa kembali menjadi wakil terbaik Merah Putih. Pada tahun 2006, ia finis kedua di Kejuaraan Dunia di Santo Domingo, suatu prestasi yang tidak dapat diulangi oleh Sri Wahyuni.

Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012 merupakan ajang terakhir yang diikutinya. Dari situlah Lisa mengeluh sakit pada lututnya.

Lisa kepada INFOKUTIM.COM di sela-sela Festival Ikon Indonesia, Senin (21/8/2017), “Lutut saya sakit sejak PON Riau. Kalau begini terus, nggak apa-apa.”

“Saya menderita epilepsi selama tiga tahun terakhir. Saya tidak mengetahuinya sampai dokter memberi tahu saya saat saya menjalani tes,” tambahnya.

Lisa Rumbewas terpilih menjadi salah satu Tokoh Sukses Indonesia 2017, bersama 72 tokoh masyarakat lainnya, dalam program Partai Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP Pancasila). Di Festival Prestasi Indonesia, ia mewakili cabang olahraga tersebut bersama atlet dan mantan atlet lainnya seperti Liem Swie King, Susi Susanti, Alan Budikusuma, Liliyana Natsir (bulutangkis), Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni​​​​ (berat).

Lisa Rumbewas merupakan atlet pembuka cabang olahraga lain dan meraih medali di Olimpiade. Hingga Olimpiade 2000, belum ada cabang olahraga lain yang mampu meraih medali kecuali panahan dan bulu tangkis.

Namun Risa Rumbewas berhasil memberikan kejutan dengan meraih medali perak pada angkat besi Olimpiade 2000. Ia menempati posisi ketiga pada kategori berat 48 kg.

Dia awalnya diumumkan sebagai peraih medali perunggu, kalah dari Tara Nott. Kedua kelas itu setara, tetapi Nott meraih perak karena lebih ringan.

Pemberkatan itu terjadi pada Olimpiade Sydney 2000 yang digelar di cuaca dingin. Medali doping diraih oleh Isabela Draganeva yang meraih emas, Lisa Rumbewas juga meraih perak, dan Sri Indriyani, pemain Indonesia lainnya, meraih perunggu.

Pada Olimpiade 2000, Indonesia akhirnya meraih 1 emas, 3 perak, dan 2 perunggu. 1 medali perak dan 2 perunggu semuanya diperoleh dari angkat besi.

Empat tahun kemudian, Lisa Rumbes kembali dipercaya mengikuti Olimpiade 2004 di Athena. Olimpiade ini sulit karena Lisa tidak melakukannya dengan baik.

Setelah menangis, dia merasa pusing dan kehilangan kesadaran. Secara mengejutkan, Lisa Rumbewas mampu memenuhi tugas tersebut dan kembali meraih medali perak di kategori 53 kg.

Pada Olimpiade 2008, kesuksesan Lisa Rumbewas mulai menurun. Ia hanya mampu menempati posisi keempat pada kategori 53 kg putri.

Lisa Rumbe ternyata baru meraih medali perunggu pada tahun 2017 lalu. Hal itu terjadi setelah Natassia Novikawa dipastikan menggunakan doping. Tunggu lama untuk medali terakhir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *