Membuat Makanan Bergizi dari Bahan Pangan Lokal, Bisa Mencegah Stunting pada Anak

oleh -189 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM, Jakarta Menyiapkan makanan bergizi untuk mencegah sembelit bisa dilakukan dari sumber makanan lokal. Tak harus mahal dan sulit didapat, ketersediaan pangan lokal Indonesia dinilai lebih bergizi. Hal itu terungkap dalam program diskusi Intuisi Rasa dari Komunitas Gastronomi Indonesia (IGC).

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan potensi pangan Indonesia sangat besar, mulai dari buah-buahan hingga protein.

Kini setiap daerah berbeda dalam kekayaan alam dan ketersediaan pangannya. Meski begitu, menyajikan makanan bergizi di meja makan tidak harus mahal.

“Anak laki-laki mempromosikan pangan lokal agar masyarakat setempat dapat memanfaatkan pangan lokal. Misalnya jagung di NTT atau sagu di Papua, kata Rina Syawal, Direktur Pengolahan Makanan Bapanas.

Berbicara dalam acara yang sama, Ketua Umum IGC Ria Musiawan mengatakan, pihaknya memilih Hari Gizi Nasional sebagai penanda dimulainya kegiatan tahunan IGC sejalan dengan salah satu tujuan IGC yaitu dukungan masyarakat.

“Contoh peran Konferensi Antarpemerintah dalam pengembangan gizi yang tepat adalah partisipasinya dalam upaya pencegahan gizi buruk, yang dimulai pada tahun 2022 dengan diumumkannya pentingnya gizi yang tepat dan air dari makanan tradisional untuk menghilangkan gizi buruk,” dia dikatakan.

Selain itu, IGC telah mengadvokasi dan mendidik pangan lokal untuk mencegah keruntuhan di banyak desa, termasuk beberapa desa. Jakarta, Serang, Kapuas, dan Pulang Pisau diharapkan dapat membantu mengurangi laju stagnasi di Indonesia.

Begitu pula dengan Menteri Kesehatan periode 2014-2019, Prof. Nila F. Moeloek yang banyak menekankan pada sense sense dari makanan, yaitu praktik makan dengan mindfulness yaitu memperhatikan kapasitas makanan. perut dan apa yang bisa kamu syukuri.

“Hal ini penting karena sumber daya alam terbatas dan sebaiknya dikonsumsi sesuai kekuatan masing-masing individu agar dapat dibagi-bagi,” kata Nila.

Ia juga menyarankan untuk tidak mengajari anak tentang gula dan garam. Itu sebabnya saya sudah makan makanan dengan rasa alami sejak saya masih kecil.

Hal ini sejalan dengan konsep mindful feeding, dimana anak sejak dini diajarkan lebih mengenal rasa alami suatu makanan, menikmati setiap rasa makanan dengan penuh kesadaran, makan tanpa terburu-buru, dan selalu mensyukuri makanannya. Meja.

Seniman Marcella Zalianty yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, intuisi rasa merupakan sesuatu yang dipersiapkan setiap hari agar bisa merasakan kelezatan suatu makanan.

“Jadi makanlah untuk merasakan dan mempertajam indera kita, bukan sekedar untuk mengenyangkan perut,” kata Marcella.

Awalnya dia mengira kalau anak itu senang, kalau dia makan dan kenyang, itu sudah cukup. Cara tersebut ternyata salah dan ia memperbaikinya terlebih dahulu dengan mengenalkan terlebih dahulu rasa makanan atau jajanan khas Indonesia.

“Awalnya saya pikir asal anak-anak senang saat makan, tidak apa-apa. “Ternyata itu tidak benar, makanya saya biasakan anak-anak makan kentang, singkong, talas, dan sayur-sayuran dan dimasak dengan slow cooker,” lanjut ibu dua anak ini.

New Year’s Gathering tahunan pertama IGC merupakan acara tahunan yang mempertemukan keluarga besar IGC dan mendekatkan mereka dengan memilih restoran dengan standar ternama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *