Menakar Prospek Sektor Saham Batu Bara pada 2024

oleh -308 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM, JAKARTA – Pada tahun 2024, sektor saham batu bara dinilai belum memiliki katalis signifikan yang mampu mempengaruhi harga sahamnya. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan bahwa pada tahun 2024, produksi batu bara dapat dipertahankan sekitar $700 juta.

“Saat ini, tidak ada pendorong utama yang mungkin mendorong sektor batubara pada tahun 2024. Dari sisi pasokan, harga melonjak pada akhir tahun lalu karena ketidakpastian pasokan dan peraturan pemerintah, namun katalis tersebut telah dihilangkan dan harga naik. kembalilah,” kata Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Axell Ebenhaezer kepada INFOKUTIM.COM, Kamis (04/01/2024).

Sementara itu, dari sisi permintaan, Axell mengatakan perlu terus memantau pemulihan ekonomi Tiongkok pada tahun ini. Sementara itu, Axell memperkirakan harga batu bara kemungkinan akan stabil. Untuk kolom ini, Axell menyukai saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

“Harga batu bara diperkirakan akan tetap stabil pada tahun ini karena permintaan masih melebihi pasokan. Bagi produsen batu bara, direkomendasikan ADRO dengan target 3.000,” tambah Axell.

Alif Ihsanario, Analis MNC Sekuritas, mengatakan yang menjadi perhatian industri batu bara pada 2024 adalah peningkatan efisiensi. Memperlambat penurunan pendapatan industri batubara sekaligus meningkatkan kecukupan modal.

“Yang kami yakini mengurangi tingkat penurunan pendapatan para penambang batu bara adalah pasar ekspor mereka, khususnya pasar China dan India,” kata Alif dalam risetnya.

Eksposur batubara terbesar di Indonesia adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan porsi 29% di Tiongkok dan 4% di India. Setelah itu, ADRO memberikan 20 persen saham Tiongkok. 11 persen dari India; PT Bukit Asam Tbk (PBA) menguasai 9 persen segmen Tiongkok; 17 persen dari India.

Dalam kondisi tersebut, MNC Sekuritas mengambil sikap netral terhadap perusahaan pertambangan batubara di Indonesia, terutama di tengah gelombang baru ketidakpastian penerapan BLU. Pada saat yang sama, harga batubara diperkirakan akan tetap berada pada level di atas normal.

“Kami tetap memilih ADRO sebagai pilihan utama dengan harga Rp 2.700 per saham,” kata Alif.

Melihat ADRO sebagai saham teratas adalah sebuah prioritas; Karena keuntungannya relatif solid. Kedua, Prospeknya relatif stabil dalam menghadapi kebijakan MIP. Ketiga, Cadangan energi terbarukan yang besar memberikan peluang untuk menghasilkan dividen yang lebih besar dibandingkan perusahaan sejenis.

Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisis sebelum menjual saham. INFOKUTIM.COM tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Diberitakan sebelumnya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia masih melihat masa depan cerah bagi emiten semen. Sebab, harga batu bara cenderung stabil.

Selain itu, persaingan juga semakin ketat seiring selesainya akuisisi unit bisnis PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB).

Emma Almira Fauni, analis riset Mirae Asset Sekuritas, mengatakan ada dua faktor lain yang menyebabkan industri semen berkinerja lebih baik dibandingkan tahun lalu. Ini berarti pemanfaatan kapasitas bisa berada pada titik terendah dalam sejarah dan suku bunga kemungkinan akan diturunkan untuk mendorong permintaan. Untuk semen.

“Tapi kita bisa memperkirakan, misalnya, pertumbuhan ekonomi yang lebih buruk akan berdampak pada permintaan semen,” kata Emma, ​​Kamis (8/6/2023).

Emma memperkirakan pertumbuhan industri semen pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal permintaan tetap tinggi karena banyaknya pemain baru di industri yang datang. Emma melihat situasi ini akan menjadi lebih baik di masa depan.

Pendapatan akan meningkat karena berkurangnya biaya. Konsisten dengan normalisasi harga batu bara saat ini.

Selain itu, perusahaan semen Indonesia seperti SMGR dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berkomitmen terhadap lingkungan, berupaya menerapkan metode produksi yang ramah lingkungan dan konsisten dengan prinsip dan tata kelola sosial (ESG).

Oleh karena itu, kinerja perusahaan produsen semen diperkirakan akan membaik. Oleh karena itu, saham SMGR dan INTP dinilai menjanjikan ke depan.

Bagi investor, Emma merekomendasikan pembelian saham SMGR dengan target harga INTP Rp 8.500 per saham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *