INFOKUTIM.COM, Jakarta – Meta meluncurkan sejumlah peningkatan baru pada pengalaman AI (kecerdasan buatan) di Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp. Perusahaan media sosial ini memperluas penggunaan alat teks-ke-gambar, Imagine, ke situs webnya.
Dalam postingan di Newsroom, Meta menjelaskan bahwa Imagine yang sebelumnya merupakan bagian dari platform perpesanan kini dapat diakses secara gratis melalui website.
Alat pencitraan yang berjalan pada model dasar EMU awalnya akan tersedia di AS, seperti dikutip Gadgets 360, Kamis (28/12/2023).
Selain itu, Imagine juga mendapat fitur ‘Reimagine’ di Messenger dan Instagram. Melalui fitur ini, teman atau pengikut dapat menggunakan gambar yang dihasilkan Meta AI yang dibagikan pengguna dalam postingan dan membuat gambar baru.
Meta juga akan meluncurkan watermark baru yang tidak terlihat pada Imagine dari Meta AI. Fitur ini disebut dapat meningkatkan transparansi AI, sekaligus mencegah konten menyesatkan yang dihasilkan oleh AI.
Watermark yang tidak terlihat ini diterapkan menggunakan model pembelajaran mendalam. Meski tidak terlihat secara kasat mata, watermark ini bisa dideteksi dengan model yang sesuai.
Watermark ini juga tahan terhadap upaya manipulasi seperti memotong gambar, mengeditnya, dan bahkan mengambil screenshot.
Selain itu, Meta juga memberikan pembaruan dan fitur baru pada pengalaman inti AI pada platformnya. Asisten virtual Meta AI kini dapat memberikan jawaban yang lebih detail di perangkat seluler dan membuat ringkasan hasil pencarian yang lebih akurat.
Tak hanya itu, Big Language Modeling atau LLM Meta AI juga akan menghadirkan pengalaman baru di Facebook dan Instagram.
Pilihannya berkisar dari saran yang dihasilkan AI untuk komentar postingan, hingga saran topik diskusi dalam grup di dalam grup, dan banyak lagi.
Selain itu, perusahaan juga meluncurkan Instagram Reels di Meta AI. Asisten AI akan merekomendasikan dan membagikan reel kepada pengguna sesuai permintaan video yang relevan.
Peningkatan yang didukung AI juga hadir di Facebook. Meta bekerja dengan fungsi AI yang dapat membuat ucapan selamat ulang tahun, mengedit pesan feed, menulis profil kencan, atau membuat grup baru.
Sebelumnya, Facebook dan Instagram telah menerima beberapa alat kreatif baru yang didukung oleh AI (kecerdasan buatan).
Dengan alat kecerdasan buatan baru, AI, pengguna dapat mengedit foto dan menghasilkan “video berkualitas tinggi” dengan deskripsi teks.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan dua fitur baru yang dibangun ke dalam alat AI yang disebut EMU.
Dijelaskan bahwa EMU merupakan model dasar Meta untuk membuat gambar yang terintegrasi dengan Facebook dan Instagram.
Yang pertama, “Emu Edit”, akan memungkinkan pengguna untuk “memodifikasi gambar secara tepat berdasarkan masukan teks”.
Cara kerjanya mirip dengan Adobe, Google dan Canva. Pengguna dapat menghapus atau mengganti objek dan orang dari foto tanpa editor foto profesional.
Bedanya, dengan Emu Edit, pengguna tidak perlu memilih secara manual bagian gambar yang ingin diubah. Hanya dengan mengetikkan item yang ingin Anda edit, misalnya “ubah anjing menjadi panda”, alat tersebut akan dapat mengidentifikasi anjing pada gambar.
Meta juga mengatakan bahwa Emu Edit hanya berfokus pada membuat perubahan yang relevan dengan permintaan edit, misalnya meminta alat untuk menambahkan teks pada topi baseball tidak akan mengubah apa pun pada desain topi tersebut.
Yang kedua, Emu Video, adalah alat yang dapat menghasilkan video dari perintah teks, gambar referensi, atau kombinasi kedua input tersebut. Hasilnya terlihat jauh dari realistis, namun juga terlihat seperti peningkatan dibandingkan animasi kasar yang dihasilkan oleh sistem Make-A-Video Meta tahun lalu.
Sementara itu, menjelang pemilu 2024 di beberapa negara, perusahaan pemilik Facebook dan Instagram, Meta, mengatakan alat periklanan kecerdasan buatan miliknya, termasuk AI generatif, tidak dapat digunakan untuk mendukung kampanye politik di mana pun secara global.
Mengutip ZDNet, Senin (4/12/2023), Vice President Meta Asia-Pacific Dan Neary membenarkan adanya kebijakan tersebut. Ia mencatat, “Pendekatan ini memudahkan kami memahami potensi risiko dan membangun perlindungan yang tepat untuk penggunaan AI generatif dalam periklanan yang membahas topik-topik sensitif dalam industri yang diatur.”
Sebelumnya, perusahaan media sosial tersebut mengatakan pengiklan akan dilarang menggunakan alat AI generatif dalam alat Manajer Iklannya untuk memproduksi iklan politik, pemilu, perumahan, ketenagakerjaan, kredit, atau sosial.
Tak hanya itu, iklan terkait kesehatan, farmasi, dan jasa keuangan juga tidak diperbolehkan mengakses fitur AI generatif.
Di sisi lain, Meta juga telah menandai AI sebagai prioritas utama dan berencana menambahkan fitur AI generatif ke seluruh platform media sosialnya, seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Threads.
Alat Manajer Iklan Meta juga disebut-sebut sebagai landasan untuk menayangkan iklan di platform dengan menawarkan “alat lengkap” untuk membuat, mengelola, dan melacak iklan.
Sebelumnya, Meta memperkenalkan sandbox yang memberi pengiklan seperangkat alat AI generatif baru, termasuk pembuatan latar belakang, variasi teks, dan markup gambar.
Dengan variasi teks, misalnya, pengiklan dapat menghasilkan beberapa versi teks untuk berinteraksi dengan audiens yang berbeda.