Negosiasi Saham Vale Indonesia Alot, Pemerintah Santai

oleh -111 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertekad memberikan harga yang wajar terkait penerbitan saham PT Vale Indonesia Tbk. Harapannya, akan ada diskon terhadap harga saham di pasar saham.

Direktur Pembinaan Program Batubara dan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tri Winarno mengatakan hingga saat ini negosiasi harga saham masih berlangsung. . Ia ingin ada harga khusus yang disepakati dalam negosiasi pelepasan saham perusahaan bernama INCO itu. “Jadi mahal atau tidak, kalau dilihat dari harga sahamnya 3 bulan terakhir, misalnya $4.600, misalnya saham INCO saat ini harganya Rp 4.300, padahal sesuai dengan harga sahamnya. ini harusnya jadi pertanda, ada diskon khusus. , mungkin,” kata Tri dalam konferensi pers pencapaian program kerja subsektor minerba tahun 2023 dan 2024, di Jakarta, Selasa (16/ 1/2024 ).

Menurut Tri, perdagangan harga saham merupakan proses bisnis yang wajar. Termasuk jika jumlah yang ditawarkan lebih tinggi dari perkiraan.

“Jadi situasinya misalnya Vale, negosiasinya masih berjalan, tidak terlalu kuat, jadi tinggi sekali, yang namanya penawaran tinggi, pembeli maunya rendah. , biasa saja,” ujarnya. Pertempuran Vale Indonesia

Sementara itu, Wakil Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Suswantono menambahkan alasan pemerintah beralasan mempertahankan Vale di Indonesia. Ia memulainya dari awal, memegang kontrak kerja sejak tahun 1968 dan mulai berproduksi pada tahun 1973.

Bambang dari Vale Indonesia menilai pengerjaan produk nikel cukup baik. Salah satu aspek yang disebutkannya adalah terkait pengelolaan lingkungan hidup di tambang. Ia mencontohkan Danau Matano yang tidak rusak meski dekat dengan Danau Vale.

“Kami juga mengakui bahwa Vale cukup gigih dalam menjaga alam, terutama jika dilihat dari reboisasi dan pemanfaatan lahannya,” kata Bambang.

“Bagaimana Vale mencegah tailwater masuk ke danau untuk menjaga kelestariannya,” ujarnya.

Selain itu, Bambang melihat manfaat lain dari beroperasinya Vale di Indonesia, termasuk pengembangan smelter nikel. Keyakinannya adalah hanya Vale non-Tiongkok yang akan berinvestasi di bidang ini.

Vale diketahui memiliki 3 proyek pemurnian atau peleburan nikel di wilayah Sulawesi. Langsung menuju Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa.

“Sekarang ada hal lain yang mungkin penting bagi pemerintah, kalau kita lihat fasilitas produksi nikel yang ada saat ini, hampir semuanya dari China, ini satu-satunya. Yang non-China, apa yang harus kita lakukan, kita akan melakukannya. membantu menjaminnya. Ada visi internasional untuk investasi di Indonesia sehat, tidak hanya melirik China, tegasnya. Siapkan opsi lain.

Semula Menteri ESDM Arifin Tasrif berharap negosiasi saham Vale bisa selesai dalam waktu dekat. Dengan begitu, jumlah saham yang disepakati akan dialihkan ke Holding BUMN Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID.

Jika tidak, Arifin bersedia menawarkan opsi lain. Namun, dia tidak merinci opsi mana yang dimaksud.

“Kami berharap transaksi itu segera terlaksana. Kalau tidak bisa dalam waktu singkat, kami akan berpikir lain,” ujarnya dalam konferensi pers Pelaksanaan Kerja Sektor ESDM Tahun 2023 dan 2024. di Jakarta, Senin (15/1/2024).

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Pengelola Investasi (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan negosiasi proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang masih dalam kesepakatan harga.

Bahlil kembali menegaskan, jika Vale tidak mau menuruti permintaan pemerintah, maka tidak menutup kemungkinan lahan yang akan dibongkar akan ditambah atau dikurangi.

“Iya, keadaan itu bisa saja, karena Indonesia punya produknya, produknya sudah jadi, tapi kita harus lihat pengusahanya, kalau menang pengusaha menang, bisa saja, tapi kalau tidak menang. -menang, maka kita akan melakukannya dengan cara yang baik,” tegasnya di Gedung Negara, Jakarta, Selasa (1/9/2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *