INFOKUTIM.COM, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan kinerja tahunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertinggi kedua di bursa ASEAN setelah Vietnam dengan mencatatkan penguatan sebesar 6,16 persen. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 11.674 triliun, tumbuh 22,90% secara tahunan.
Dari sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi saham pada Desember 2023 terpantau meningkat menjadi Rp 10,75 triliun year-to-date (Rp 10,54 per November 2023).
Direktur Eksekutif Pengawasan Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Pertukaran Karbon OJK Inarno Djayadi mengatakan, berjalannya IHSG didukung oleh pertumbuhan jumlah investor di pasar modal yang terus mencapai dua digit. meningkat 18,04% menjadi 12,17 juta investor.
“OJK optimistis masih cukup ruang pertumbuhan bagi sektor pasar modal Indonesia untuk semakin memberikan kontribusi optimal terhadap perekonomian nasional,” ujarnya dalam konferensi pers RDK OJK, Selasa (1/9/2024).
Sejalan dengan penguatan pasar keuangan global, pasar saham Indonesia naik 2,71% year-on-year (mtd) menjadi 7.272,80 per 29 Desember 2023 dengan net buy sebesar Rp7,67 triliun oleh non-residen, sehingga total investor residen mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp7,67 triliun. Rp6,19 triliun.
Penguatan juga terjadi di pasar SBN yang per 29 Desember 2023 terjadi aliran masuk investor asing sebesar Rp 8,17 triliun sehingga membuat imbal hasil SBN kembali turun rata-rata 13,30 bps mtd di seluruh SBN. Secara year-to-date, imbal hasil SBN turun rata-rata 29,51 basis poin pada seluruh surat berharga yang jatuh tempo, dengan net buy nonresiden tercatat sebesar Rp79,87 triliun secara year-to-date.
Di pasar obligasi, ICBI Bond Market Index 29 Desember 2023 naik 8,65% y-o-y menjadi 374,61. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk dari investor nonresiden tercatat sebesar Rp541,83 miliar, dan hingga saat ini masih terdapat aliran dana keluar sebesar Rp0,92 triliun.
Di sektor manajemen investasi, nilai aset kelolaan (AUM) manajemen investasi per 29 Desember 2023 tercatat sebesar Rp824,73 triliun, dengan nilai aset bersih (NAV) reksa dana tercatat Rp501,46 triliun atau setara meningkat sebesar 1,77% (mt).
Investor reksa dana mencatatkan net order sebesar Rp6,31 triliun (mtd). Secara year-to-date, kinerja industri reksa dana relatif stabil dengan NAV turun 0,67%, namun net subscription sebesar Rp 8,98 triliun.
Penghimpunan dana pasar modal masih tinggi yakni Rp 255,39 triliun dengan terdaftarnya 83 emiten baru per 29 Desember 2023. Penggalangan dana pada bulan Desember melampaui target yang dicapai pada tahun 2023.
Sementara itu, masih terdapat 85 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif Rp 28,680 miliar, dimana 60 perusahaan di antaranya berencana IPO dari emiten baru.
Sedangkan untuk penggalangan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah, per 29 Desember 2023 telah mendapat izin OJK sebanyak 16 penyelenggara dengan 494 emiten, 168.068 investor dan total dana yang dihimpun sebesar 400 Rp1. triliunan.
Sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 29 Desember 2023, terdapat 46 pengguna layanan pertukaran karbon yang mendapat izin (per 30 November 2023 terdapat 41 pengguna layanan) dengan total volume 494.254 tCO2e (ton setara CO2 ).dan nilai akumulasi sebesar Rp 30,91 miliar dengan rincian: 30,38% di pasar reguler (Rp 9,39 miliar), 9,83% di pasar diperdagangkan (Rp 3,04 miliar) dan 59,79% di pasar lelang (Rp 18,48 miliar .).
Ke depan, potensi perdagangan karbon diperkirakan akan terus meningkat, mengingat semakin banyak industri yang kini memiliki target emisi net-zero.