Penyebab Penyakit Vertigo dan Cara Penyembuhannya, Jangan Anggap Sepele

oleh -49 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM, Penyebab vertigo Jakarta dan cara menyembuhkannya patut banget diperhatikan. Vertigo juga disebut sakit kepala parah yang terasa seperti berputar. Saat mengalami vertigo, seseorang mungkin menjadi terlalu pusing untuk melakukan apapun.

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa sakit kepala yang dialaminya merupakan gejala vertigo. Bahkan, sebagian orang menganggap remeh penyakit vertigo ini. Padahal, akibat penyakit ini bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

Penyebab vertigo dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Jenis vertigo dibedakan menjadi vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer disebabkan oleh masalah pada telinga bagian dalam, sedangkan vertigo sentral sering kali disebabkan oleh masalah pada bagian otak yang disebut otak kecil.

Selasa (3/3/2020) Dari berbagai sumber INFOKUTIM.COM merangkum penyebab vertigo dan cara menyembuhkannya.

Penyebab vertigo dan cara mengobatinya sangat bergantung pada jenis vertigo yang diderita. Tentunya untuk terhindar dari penyakit ini Anda perlu mengetahui penyebab vertigo dan cara menyembuhkannya.

Dalam upaya mengetahui penyebab vertigo dan cara menyembuhkannya, Anda perlu mengenali gejala dan jenis vertigo.

Umumnya ada dua jenis vertigo yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, yaitu vertigo perifer dan sentral. Penyebab vertigo perifer

Dalam mengetahui penyebab vertigo dan cara mengobatinya, Anda juga harus mengetahui berbagai penyebab vertigo perifer. Vertigo perifer merupakan jenis vertigo paling umum yang dialami kebanyakan orang. Vertigo perifer disebabkan oleh adanya gangguan pada telinga bagian dalam yang mengatur keseimbangan tubuh.

Vertigo status paroksismal jinak. Seseorang dengan vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV) biasanya merasakan gejalanya saat menggerakkan kepalanya. Misalnya tiba-tiba menunduk saat merubah posisi kepala dari posisi tegak, tiba-tiba terbangun dari tidur dan mengangkat kepala.

Penyebab kondisi ini masih belum diketahui. Namun ada dugaan bahwa BPPV merupakan akibat dari tindakan medis pasien dan kristal alami tubuh yang masuk ke telinga bagian dalam.

Labirinitis. Labirinitis adalah suatu kondisi di mana salah satu saraf penyeimbang di telinga mengalami peradangan. Bila terjadi pembengkakan maka dapat memicu vertigo. Selain vertigo, labirinitis juga dapat menimbulkan gejala lain seperti mual dan muntah, kehilangan keseimbangan, telinga berdenging, dan pergerakan mata yang tidak terkontrol.

Cedera kepala dan leher. Kondisi ini juga dapat menyebabkan vertigo jika menyerang otak atau telinga bagian dalam.

Penyakit Meniere. Penyakit Meniere merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam. Penyebab penyakit Ménière belum diketahui secara pasti, namun peneliti menduga kondisi tersebut disebabkan oleh jumlah cairan yang tidak normal di telinga bagian dalam.

Kadar cairan telinga bagian dalam dapat dipengaruhi oleh respon imun yang tidak normal, infeksi virus, alergi, cedera kepala, kelainan genetik/keturunan, migrain, kelainan pada struktur telinga bagian dalam, bahkan penyumbatan. Pada dasarnya vertigo disebabkan oleh masalah pada telinga atau otak

Berbeda dengan vertigo perifer yang disebabkan oleh masalah pada telinga dan organ keseimbangan, vertigo sentral disebabkan oleh masalah pada otak. Untuk mengetahui penyebab vertigo dan cara mengobatinya, Anda juga harus mengetahui penyebab vertigo sentral.

Kelumpuhan. Stroke bisa menjadi penyebab pusing. Stroke adalah gangguan suplai darah ke otak yang disebabkan oleh pendarahan atau penggumpalan darah.

Sistem saraf akustik. Neuroma akustik adalah tumor jinak pada saraf yang menghubungkan otak dan telinga bagian dalam.

Sklerosis ganda. Multiple sclerosis adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang. Lapisan pelindung yang rusak mengganggu proses pengiriman sinyal dari otak ke seluruh tubuh.

Sakit kepala migrain. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami sakit kepala di satu sisi.

Tumor otak Tumor otak kecil dapat menyebabkan vertigo.

Untuk mengetahui penyebab vertigo dan cara menyembuhkannya, tentunya Anda perlu mengetahui gejalanya. Pusing, sensasi berputar atau berputar, dan kehilangan keseimbangan merupakan gejala umum vertigo. Gejala utama vertigo adalah rasa pusing atau pusing. Seolah-olah Anda atau sekeliling Anda sedang bergerak, meskipun Anda berdiri diam.

Selain pusing berputar, gejala vertigo lainnya antara lain: mual dan muntah

Penderita vertigo biasanya merasakan mual yang sangat menyiksa. Hal ini membuat mereka sulit menelan. Terkadang, penderita vertigo juga akan muntah-muntah. Gerakan mata tidak normal (nistagmus)

Pernahkah Anda merasa pusing, mata menjadi gelap, dan kehilangan keseimbangan setelah bangun tidur? Ini mungkin merupakan tanda vertigo. Sensasi hitam pada mata disebabkan oleh nistagmus, yaitu pergerakan mata yang tidak terkontrol. Keringat sampai kamu terjatuh

Pusing atau sakit kepala ringan mungkin dialami oleh penderita vertigo. Hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu singkat disebabkan oleh kurangnya oksigen dan nutrisi lain ke otak, biasanya disebabkan oleh berkurangnya aliran darah untuk sementara. Tinnitus (telinga berdenging) dan gangguan pendengaran

Penderita vertigo biasanya mengalami gangguan pendengaran sejak dini, yang akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika memburuk, Meniere (perbedaan tekanan di telinga), tinitus (telinga berdenging), atau labirinitis (infeksi terkait keseimbangan) dapat terjadi. Merasa seperti Anda akan jatuh

Vertigo disertai rasa berputar sehingga menimbulkan sensasi terjatuh. Jika gejala ini muncul, mungkin itu merupakan tanda vertigo.

Kondisi ini biasanya datang silih berganti dan berlangsung selama beberapa menit, jam atau bahkan berhari-hari.

Jika tanda atau gejala vertigo berikut ini, disarankan agar penderita segera dibawa ke dokter:

– Bagian tubuh akan menjadi lemah

– Penglihatan kabur

– Kesulitan berbicara

– Gerakan mata tidak normal

– Penurunan kesadaran

– Respon lambat

– Kesulitan berjalan

– Demam

Jika kondisi Anda tidak membaik, konsultasikan ke dokter. Dokter Anda biasanya akan menanyakan gejala pusing Anda, melakukan pemeriksaan sederhana, dan merekomendasikan pengujian lebih lanjut. Apalagi jika Anda sering mengalami penyakit ini.

Meskipun banyak kasus vertigo dapat sembuh dengan sendirinya, sebaiknya kondisi ini dievaluasi oleh dokter, terutama jika vertigo tersebut berulang. Dokter biasanya meresepkan antihistamin misalnya. Meresepkan obat-obatan seperti betahistine, benzodiazepin misalnya diazepam dan lorazepam, dan antiemetik misalnya

Sementara itu, untuk meredakan gejala vertigo, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini:

– Berbaring sejenak di ruangan yang tenang dan gelap untuk menghilangkan sensasi berputar.

– Hindari gerakan tiba-tiba.

– Duduk saat vertigo kambuh.

– Hindari menggunakan komputer, menonton TV atau menyalakan lampu yang sangat terang.

– Jika merasa pusing saat berbaring, usahakan duduk dengan tenang tanpa menggerakkan badan.

Pada dasarnya pengobatan vertigo harus memperbaiki penyebabnya.

Setelah Anda mengetahui berbagai penyebab vertigo dan cara menyembuhkannya, Anda juga bisa menggunakan pengobatan alami untuk mengobatinya. Penderita vertigo dapat meredakan beberapa gejala dan mencegah vertigo di kemudian hari dengan mengonsumsi makanan berikut ini. Jahe

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe efektif mengurangi dan menghilangkan rasa mual akibat vertigo. Jeruk

Buah jeruk, termasuk jeruk, grapefruit, lemon, dan jeruk nipis, semuanya mengandung vitamin C tingkat tinggi. Sebagai antioksidan yang kuat, vitamin ini telah terbukti efektif dalam mengobati jenis vertigo tertentu jika dikombinasikan dengan antioksidan lain, glutathione. Bawang putih, bayam, paprika

Bawang putih, kaya akan vitamin B6, merupakan obat yang sangat baik untuk mengurangi vertigo. Bayam dan paprika juga tinggi vitamin B6: Ginkgo biloba

Ekstrak dari Ginkgo biloba, pohon asli Jepang, digunakan secara klinis untuk mengobati gejala vertigo pada pasien dengan kerusakan reseptor vestibular.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *