Puncak Ka’uh Tupuh di Miau Baru, Dirangkai Pemilihan Kadat Besar Dayak Kayan dan Kenyah

oleh -138 Dilihat
oleh

KONGBENG – Puncak Lamai Ka’uh Tupuh (Ramai Pesta Panen) di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dirangkai dengan Musyawarah Besar (Mubes) suku Dayak Kayan dan Kenyah dalam pemilihan Kepala Adat (Kadat) Besar Kongbeng Wahau dan Telen, Sabtu (30/4/2022) di Lamin Adat, Desa Miau Baru.

Ketua Panitia Markus Lawai mengatakan, tahun ini pelaksanaan Lamai Ka’uh Tupuh dilaksanakan selama kurang lebih sepekan. Diawali dengan berbagai acara kesenian, yakni lomba tari-tarian dan acara lainnya. Puncaknya, adalah pemilihan Kadat Besar, Dayak Kayan dan Kenyah di tiga Kecamatan.

“Lewat kegiatan seperti ini kita berharap, seluruh tokoh-tokoh masyarakat yang hadir, dapat memberikan sumbangsi melalui pemikiran-pemikiran bagi pemimpin kita kedepan. Khususnya dalam memajukan daerah kita menjadi tempat wisata (kesenian dan budaya),” ujarnya.

Kemudian, kepada Kepala Adat Besar yang akan terpilih, diharapkan bisa mengayomi suku Dayak Kayan dan Kenyah di tiga kecamatan ini agar bisa lebih maju.

Dalam Mubes tersebut, Martin Langet selaku Kepala Adat Desa Miau Baru ini terpilih menjadi Kepala Adat Besar Dayak Kayan dan Kenyah untuk tiga (3) Kecamatan, yakni Kongbeng, Wahau dan Telen.

Usai terpilih, Martin Langet mengatakan menjadi Kepala Adat Besar bukan pekerjaan yang ringan bagi dirinya. Untuk itu, ia meminta dukungan semua pihak serta saling koordinasi. Mulai dari masyarakat dan para tokoh masyarakat yang di delapan desa, di tiga Kecamatan tersebut. Agar apa yang menjadi tujuan bersama dapat tercapai.

“Ini suatu pekerjaan yg tidak mudah. Untuk saya akan lebih banyak berkoordinasi, guna memperkuat tali silaturahmi antar kelompok-kelompok suku Kayan dan Kenya yang ada di delapan desa di tiga kecamatan ini. Kalau masyarakat rukun persatuan akan erat, kalau persatuan erat tidak ada yang berat untuk dihadapi kedepan,” harapnya.

Sedangkan selaku Kepala Adat Desa Miau Baru, Martin berharap, melalui kegiatan Lamai Ka’uh Tupuh (Ramai Pesta Panen) di Desa Miau Baru yang dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan tari-tarian dayak itu, dapat terus dilestarikan. Khususnya tari-tarian alsi warisan nenek moyang dahulu.

“Disamping tari-tarian kreasi anak-anak muda sekarang ini dengan mengikuti modernisasi, tarian asli kita jangan sampai ditinggalkan. Harus tetap kita lestarikan hingga ke anak cucu kita,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Miau Baru, Luis langet, sangat mendukung kegiatan yang sudah terlaksana dan mengharapkan kepada seluruh masyarakat Desa Miau Baru  untuk dapat bersama-sama menjaga dan mendukung kegiatan tradisional yang ada di Desa Miau Baru, guna meningkatkan pembangunan khususnya di bidang pariwisata kebudayaan tradisional.

Ditempatkan yang sama, Sekretaris Camat Kongbeng, Petrus Ivung mewakili pemerintah Kecamatan Kongbeng sangat mengapresiasikan kegiatan Lamai Ka’uh Tu puh (Ramai Pesta Panen) dan Pemilihan Kepala Adat Besar Kayan dan Kenyah di tiga kecamatan dapat terlaksana dengan baik.

“Dengan harapan kegiatan Lamai Ka’uh Tupuh ini bisa menjadi salah satu event tahunan pada pemerintah kabupaten maupun provinsi,” harapnya.

Untuk ketahui, beberapa tarian tradisional yang pada kegiatan Lamai Ka’uh Tupuh kali ini, diantaranya, hifan jat alat, hudoq Aruq, hifan seng, kusap ngaeng, hudoq kitaq, manuk inuq, tingeng urip serta beberapa tarian kreasi dari sanggar tari yang di Desa Miau Baru. (etm2)

Kabar Kutim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *