INFOKUTIM.COM, Jakarta – Damo Academy milik Alibaba meluncurkan model bahasa baru berbasis AI (kecerdasan buatan) yang khusus dikembangkan untuk kawasan Asia Tenggara.
Merujuk Gizmochina, Jumat (25/12/2023), model bahasa ini dinamakan SeaLLM yang dirancang untuk memahami dan berkomunikasi dengan bahasa seperti Vietnam, Indonesia, Thailand, Melayu, dan beberapa bahasa lainnya di Asia Tenggara.
Hal ini mewakili lompatan signifikan dalam menjembatani kesenjangan bahasa dan budaya dalam teknologi AI. Perkembangan SeaLLM patut mendapat perhatian khusus mengingat beragamnya bahasa di Asia Tenggara.
Dengan berfokus pada bahasa-bahasa yang seringkali kurang terwakili dalam kemajuan teknologi global, Alibaba tidak hanya memperluas jangkauan pasarnya, namun juga berkontribusi pada inklusi dan aksesibilitas teknologi AI.
Selain itu, peningkatan kemampuan SeaLLM untuk menangani skrip non-Latin, serta kinerjanya yang unggul dalam memahami dan menerjemahkan bahasa dengan sumber daya rendah, menjadikannya sebuah terobosan.
Inovasi ini akan memungkinkan dunia usaha (khususnya di Asia Tenggara) untuk menggunakan AI secara lebih efektif, mendorong komunikasi dan pemahaman yang lebih baik antar budaya.
Meski mengalami kemajuan, industri AI, khususnya di Tiongkok, masih menghadapi tantangan. Misalnya, pembatasan chip di AS dan upaya untuk mendapatkan aplikasi yang lebih menarik secara universal merupakan hambatan yang harus diatasi dalam industri ini.
Namun, inovasi seperti SeaLLM merupakan sebuah langkah untuk menunjukkan bagaimana AI bisa lebih inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Sebelumnya, Alibaba Cloud telah meluncurkan kecerdasan buatan (AI) Large Language Model (LLM) barunya, Tongyi Qianwen 2.0.
Selain itu, Alibaba Cloud juga meluncurkan model AI khusus industri melalui konferensi Apsara di Hangzhou, Tiongkok pada akhir Oktober 2023.
“Saat ini, 80 persen perusahaan teknologi Tiongkok dan separuh perusahaan lainnya menggunakan Alibaba Cloud,” kata Joe Tsai, ketua Alibaba Group. “Kami ingin menjadi cloud paling terbuka di era AI ini,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (3/11/2023).
Tsai berharap produk cloud ini akan membuat pengembangan dan penggunaan kecerdasan buatan menjadi lebih murah dan terjangkau bagi semua orang.
Hal ini bertujuan untuk mendukung perusahaan, terutama perusahaan kecil dan menengah, dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk produktivitas yang lebih tinggi.
Tongyi Qianwen 2.0 adalah LLM generik dengan ratusan miliar parameter, yang memiliki peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya, yang dirilis pada April 2023.
Alibaba Cloud mengklaim bahwa model ini telah mampu mengungguli beberapa model bahasa utama terkemuka di semua domain, mulai dari pemahaman bahasa, pemecahan masalah aritmatika hingga menjawab pertanyaan.
Tongyi Qianwen 2.0 hadir dengan ukuran model yang diperluas dan teknik penyesuaian yang ditingkatkan.
Perusahaan mengatakan LLM ini menunjukkan keterampilan luar biasa dalam memahami instruksi kompleks, menyusun teks, menalar, mengingat dan mencegah halusinasi komputer.
Model AI kini tersedia untuk umum melalui situs resmi dan aplikasi ponsel, dan juga tersedia untuk pengembang melalui API.
Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan bahwa Indonesia sedang berupaya menciptakan bahasa Indonesia yang dapat menjadi bagian dari Large Language Model (LLM) untuk implementasi kecerdasan buatan (AI).
Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria yang berharap sebagai pionir model bahasa dapat segera digunakan secara luas oleh berbagai pihak.
Apalagi untuk membuat model dasar LLM sendiri. Saya rasa ini yang paling sulit, karena sekarang menggunakan Chat GPT lebih di atas daripada model dasar, ”ujarnya di Jakarta, dikutip dari siaran pers, Sabtu (2 / 11/2023).
Saat jumpa pers Kerja Sama Pengembangan Bahasa Indonesia LLM, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika menyampaikan bahwa siapa pun boleh membuat aplikasi apa pun.
Namun menurutnya, mengembangkan model dasar dan mengumpulkan penggunaan dengan konten jenis bahasa di ASEAN merupakan tugas yang luar biasa.
“Apalagi bahasa-bahasa di nusantara luar biasa. Kami memiliki ratusan bahasa daerah yang bisa dimasukkan di sana. Hal ini tentunya akan menciptakan landasan bagi aplikasi yang sangat berguna di masa depan, kata Nezar.
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria dalam kesempatan lain mengatakan, cukup banyak pekerja di Indonesia yang sudah mulai menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika pada konferensi pers kebijakan teknologi AI di Indonesia di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).
Nezar mengklaim, data yang diterimanya menunjukkan 22,1 persen karyawan di Indonesia dari berbagai sektor telah menerapkan penggunaan AI untuk menunjang pekerjaan sehari-hari.
“Penggunaan AI di Indonesia saat ini sangat intensif dan AI telah membantu sekitar 22,1 persen pekerja di Indonesia dari berbagai sektor seperti informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, pemerintahan dan pertahanan,” kata Nezar.