INFOKUTIM.COM.COM – Platform Kecerdasan Buatan Generatif (AI) atau Generative Artificial Intelligence akan menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di tahun 2023.
Faktanya, banyak yang berpendapat bahwa AI generatif telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari generasi muda, mendorong produktivitas dan mengeksplorasi kreativitas.
Menurut data yang dimiliki Google, sebanyak 29 persen Generasi Z (Gen Z) telah menggunakan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan pekerjaan, seperti menerjemahkan bahasa dan memilah data.
Lalu ada 35 persen Gen Z yang sudah memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengedit foto dan video melalui smartphone. Tak lupa, sebanyak 22 persen Gen Z juga memaksimalkan teknologi AI pada kamera ponsel pintarnya untuk mendapatkan hasil video yang lebih baik.
Dengan semua perhatian kini terfokus pada kekuatan teknologi AI, potensi dan kepentingan terbaiknya dapat dieksplorasi lebih jauh, terutama pada perangkat seluler, yang merupakan penggerak sehari-hari konsumen.
Verry Octavianus, Senior Manager MX Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, mengatakan sebagai perusahaan teknologi yang tetap relevan dengan perkembangan saat ini, Samsung memahami bahwa teknologi AI generatif dapat memberikan dampak besar bagi pengguna untuk menjadikannya lebih kreatif dan produktif.
“Tidak ada perusahaan yang dapat memanfaatkan potensi AI seperti Samsung. Mengapa? Karena kami selalu mengedepankan keterbukaan terhadap seluruh pengguna di setiap lini perangkat yang kami tawarkan. “Seiring dengan Samsung yang terus menciptakan pengalaman seluler yang inovatif, Galaxy AI hadir untuk memberikan pengalaman AI seluler yang lengkap kepada konsumen,” kata Verry.
Oleh karena itu, lanjut Verry, dengan terobosan baru Galaxy AI, Samsung merevolusi industri teknologi dengan menghadirkan kecerdasan buatan ke tangan perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya.
“Galaxy AI merupakan terobosan yang menggabungkan AI pada perangkat Samsung dengan AI berbasis cloud, yang dibangun berdasarkan kolaborasi terbuka kami dengan para pemimpin industri yang memiliki visi yang sama untuk menawarkan cara baru dalam mengubah cara hidup masyarakat,” kata Verry.
Dengan Galaxy AI, Samsung diketahui membuka beberapa kemungkinan baru yang dapat diakses lebih mudah melalui perangkat seluler pengguna di mana pun menggunakan kecerdasan buatan.
Ini memudahkan kebutuhan pengguna dalam segala aspek, termasuk mengatasi hambatan komunikasi, menyederhanakan cara untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas, dan membuka beberapa cara baru dalam menggunakan ponsel dalam kehidupan kita sehari-hari.
Salah satu keunggulannya adalah AI Live Translation Call yang mampu menerjemahkan audio dan teks secara real-time saat pengguna sedang bertelepon, seperti memanggil subtitle saat streaming konten favoritnya.
Pakar kecerdasan buatan dan pendiri Kata.ai Irzan Raditya mengatakan, “Galaxy AI akan mendorong penerapan kecerdasan buatan yang strategis dan etis. Itu karena kemampuannya untuk mengatasi rintangan dalam hidup dengan segera menjatuhkannya.”
“Salah satu contohnya adalah hambatan komunikasi, karena bahasa dan budayanya berbeda. Dengan cara ini, Galaxy AI dapat menjadi solusi yang membuka banyak peluang bagi semua orang untuk terhubung, berbagi kepentingan bersama, serta berkolaborasi dalam berkarya dan berkreasi. “Tidak peduli dari mana asalnya,” tambah Irzan.
Selain itu, Irzan juga berpendapat bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi besar tidak hanya untuk mempermudah hidup, tetapi juga memberikan hal-hal yang lebih bermanfaat bagi pengguna untuk mencapai tujuannya.
Dengan kecerdasan buatan, khususnya AI generatif, pekerjaan yang dulunya membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan kini dapat diselesaikan lebih cepat hanya dengan satu klik dan perintah sederhana.
Selain itu, AI generatif hadir di berbagai platform yang dapat membantu pengguna membuat konten baru dalam berbagai format, mulai dari tulisan, gambar, hingga video.
Country Android Manager Google Indonesia Denny Galant mengatakan, menurut data Google, 43 persen masyarakat Generasi Z sudah mengetahui teknologi AI. Beberapa di antaranya sudah mulai menggunakan AI untuk membantu aktivitas sehari-hari.
“Mereka adalah pengguna awal platform AI generatif, dimana teknologi tersebut telah menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka sehari-hari. “Menurut data kami, 1 dari 5 Generasi Z menggunakan AI untuk memfasilitasi komunikasi atau mengumpulkan email. atau respon chat,” kata Denny.
“Kemudian 23 persen menggunakan kecerdasan buatan sebagai asisten virtual untuk memudahkan kehidupan sehari-hari mereka. “Perilaku seperti ini tidak lepas dari penetrasi teknologi AI ke bidang profesional dan kreatif,” tutup Denny.
Tak hanya itu, tren ini juga menunjukkan kesediaan konsumen untuk mengadopsi dan memperluas manfaat teknologi AI lebih dari sebelumnya.
Oleh karena itu, sudah saatnya Gen Z dan Milenial meningkatkan keterampilannya untuk bersaing di era modern ini, salah satunya adalah dengan lebih memanfaatkan platform AI generatif untuk membantu menyelesaikan pekerjaan serta mengeluarkan inspirasi dan imajinasi untuk menciptakan karya.