INFOKUTIM.COM, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperi) mendorong standarisasi baterai sepeda motor listrik untuk memudahkan masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendry Antony Arif mengatakan pihaknya telah mendapat komitmen dari sejumlah perusahaan produsen sepeda motor listrik dan baterai sepeda motor listrik serta siap menerapkan standardisasi baterai.
“Kami bermaksud melakukan standarisasi aki sepeda motor listrik. Dengan melakukan standarisasi aki listrik, misalnya standar dimensi benda, kami berharap banyak investor yang mau berinvestasi pada aki listrik. Dari sisi konsumen, konsumen akan lebih mudah menukarnya. atau pindah,” ujarnya saat ditemui IKI 2023 selepas meninggalkan Jakarta, Kamis (30/11/2023) November lalu.
Febry mengatakan standarisasi akan memudahkan konsumen karena komponen aki sepeda motor listrik sama sehingga lebih mudah ditemukan di pasaran.
Jadi misalnya beli motor listrik A dan misalnya akinya habis, bisa pakai aki motor listrik lain karena sudah terstandar. Jadi kalau terstandar, pasarnya luas, ”ujarnya.
Febry juga mengatakan standarisasi baterai juga harus mendorong perluasan pemain dalam negeri di industri baterai.
“Kalau distandarisasi, banyak yang mau produksi. Jadi baterainya terstandar, mereknya berbeda-beda,” ujarnya.
Selain sentimen masyarakat dan standarisasi baterai, Febri mengatakan permasalahan lain terkait minimnya minat masyarakat terhadap transisi ke kendaraan listrik adalah ekosistem, antara lain terbatasnya stasiun pengisian serta bengkel atau fasilitas servis kendaraan listrik.
“Kalau banyak yang pakai, kita mau ikut. Dari segi produksi, banyak yang bisa kita lakukan, soalnya merangsang permintaan masyarakat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Febry meminta industri lebih gencar menjual produk mobil listriknya. Menurut dia, pemerintah sebagai badan pengatur telah memberikan insentif dan bantuan yang cukup besar.
Kita harapkan sosialisasinya dilakukan oleh produsen sepeda motor. Mereka punya iklan, harusnya agresif. Kita sudah berikan subsidi Rp 7 juta, tapi ini iklan gratis dan itu diputuskan oleh produsen. manfaat sepeda motor listrik agar dapat menarik perhatian masyarakat,” imbuhnya.
Diakui Febry, program subsidi pembelian sepeda motor listrik pada tahun ini tidak mencapai 200.000 unit. Hingga Kamis (30/11/2023) pukul 20.00 WIB, kuota subsidi masih tersedia sebanyak 184.680 unit, berdasarkan laman Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Roda Dua Listrik (SISAPIRA). untuk membeli sepeda motor listrik. Sebanyak 4.148 unit telah terdistribusi, 4.552 unit telah dirinci, dan 6.620 unit telah didaftarkan.
“Kami melihat target 200.000 unit tidak akan tercapai,” ujarnya.