Sudah Dinyatakan Punah, Apa Bedanya Pari Jawa dan Ikan Pari Lainnya?

oleh -299 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM, JAKARTA — Jenis ikan pari jawa atau ikan pari jawa yang spesimennya ditemukan pada tahun 1862, kini dianggap punah. Para ahli konservasi belum sepenuhnya memahami seluruh detail spesies ini, namun ada sejumlah perbedaan antara pari jawa dan pari lainnya.

Berdasarkan laman Mongabay tertanggal Rabu (27/12/2023), spesimen pari jawa pertama dan satu-satunya ditemukan oleh ahli zoologi Jerman Eduard von Martens pada Juli 1862. Martens saat itu sedang berada di pasar ikan dan menemukan hewan tersebut.

Martens mengklasifikasikan hewan yang ditemuinya dengan nama ilmiah Trygonoptera javanica dalam genus Trygonoptera. Ia menulis tentang hal ini pada tahun 1864 di jurnal ilmiah Minatsberichte der Akademie der Wissenschaft zu Berlin.

Namun pada tahun-tahun berikutnya, para ahli memindahkan spesies ini ke dalam genus Urolophus, sehingga nama ilmiah ikan pari jawa menjadi Urolophus javanicus. Secara fisik, ikan pari berbentuk bulat dan memiliki ekor berduri yang beracun.

Pari jawa mempunyai ekor dengan cakram sirip dada berbentuk lonjong yang lebih panjang dibandingkan lebarnya, serta sirip punggung di depan alat penyengat dan sirip ekor. Tubuh bagian atasnya berwarna coklat dengan bintik-bintik lebih gelap dan terang.

Berbeda dengan jenis pari lainnya, pari jawa cenderung berukuran lebih kecil dan ekornya lebih pendek. Spesimen pari jawa yang ditemukan berukuran kurang lebih 33 cm atau seukuran piring makan. Namun para ahli belum mengetahui apakah ikan pari jawa betina tersebut masih remaja atau sudah dewasa.

Karena ditangkap di Jakarta, habitat ikan pari jawa diyakini berada di dasar laut sekitar Pulau Jawa, tepatnya di Teluk Jakarta. Sebaran, kedalaman, dan preferensi habitatnya saat ini belum diketahui secara pasti, namun mungkin sangat terbatas.

Demikian pula, para ahli tidak memiliki informasi pasti tentang cara reproduksinya dan hanya dapat menebak berdasarkan sampel yang ditemukan 161 tahun lalu. Kemungkinan besar pari jawa, seperti pari lainnya, berkembang biak secara ovovivipar.

Lanjutkan ke halaman berikutnya….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *