Tak Ingin Jumlah Jemaah Haji Wafat Bertambah, Ini Pesan Gus Men

oleh -102 Dilihat
oleh

Hingga 3 Juli 2023, jumlah jemaah haji yang meninggal sebelum pukul 18.52 WIB mencapai 319 orang setelah mencapai puncak haji di Makkah – Armuzna, Arafa, Muzdalifa, dan Mina.

Terkait dengan meninggalnya anggota Jemaat, Menteri Agama Yakut Cholil Quomas berharap semakin banyak anggota Jemaat yang meninggal. “Dan tentunya kita berharap jumlahnya tidak bertambah,” kata Gus Men, sapaan akrabnya, pada Minggu malam, 2 Juli 2023, di Hotel Alsagryah, Makkah.

Gus juga mengimbau masyarakat yang menggunakan batasan jamaah untuk tidak menunaikan ibadah umroh atau ibadah lainnya dan menghabiskan tenaganya untuk menjaga kondisi kesehatan fisik hingga kembali ke negaranya.

“Kami meminta jemaah haji yang memiliki keterbatasan fisik dan usia untuk tidak melaksanakan umrah atau ibadah haji lainnya yang bersifat wajib berlebihan,” kata Gus Men. “Kita adalah agama yang bertujuan untuk mencapai keridhaan Allah. Kalau ada keikhlasan, dan tidak memaksakan diri, maka kita bisa meraih keridhaan Allah. Agama, kata orang Jawa, tidak boleh menjadi kontrol yang mubazir dan tidak terkendali”, karena Tuhanlah yang melakukan hal tersebut. dia. “Bukannya berlebihan,” lanjut Gus.

Saat mencapai puncak ibadah haji, jemaah juga diimbau disiplin menggunakan masker mengingat perubahan tren penyakit di kalangan jemaah haji pasca Armuzna.

“Fokus utama kami menjaga keselamatan jamaah haji pasca Armuzna,” jelas dr. H. Tejo Caton, S.Si, MBA, PPIH Arab Saudi Daker Madina Bir Ali Sektor 2000 Pelayanan di Makkah.

Selain itu, Dr. H. Tejo Katon menegaskan, meski berada di puncak ibadah haji, namun kewaspadaan petugas tidak boleh berkurang hingga masa berlaku haji selesai.

“Warga Indonesia juga terpaksa memakai pakaian pelindung karena tren penyakit di kalangan orang asing berubah setelah Armuzna.”

Pada hari Minggu tanggal 2 Juli 2023 Dr. Tejo mengatakan, banyak jemaah haji yang mengalami batuk dan pilek. Hal ini disebabkan cuaca buruk dan kelelahan jemaah setelah selesainya puncak haji di Armuzna.

Banyak dari mereka yang berkumpul menderita penyakit, rentan terhadap pilek dan batuk. Oleh karena itu, disarankan untuk memakainya di depan umum.

Meski tidak berbahaya, batuk dan pilek bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang asing. Beberapa tanda yang harus diwaspadai adalah bersin, hidung tersumbat, batuk, dan sakit tenggorokan.

Dr. Tejo juga memberikan tips mengenai batuk dan pilek yang bisa dilakukan oleh WNA;

1. Asupan cairan yang cukup. Penting untuk menjaga kecukupan cairan untuk mengurangi gejala batuk dan pilek. Oleh karena itu, jamaah haji sebaiknya minum air putih minimal 8 gelas per hari. Selain itu, jamaah dapat meminum air panas atau sup dengan lemon untuk menambah jumlah cairan yang diserap. Ditambahkannya, seringnya minum untuk mencegah kelelahan dan kekeringan jamaah. Ingatlah bahwa kelelahan dan dehidrasi dapat menyebabkan penyakit lain

2. Istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup penting bagi jamaah haji untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan virus. Selain membantu Anda pulih lebih cepat, istirahat yang cukup juga dapat membantu mencegah penyebaran virus ke orang lain.

3. memakai masker. Perlu diketahui bahwa masker dapat melindungi orang asing dari tertular penyakit lain.

Terakhir, silakan minum obatnya agar terapinya lebih lengkap dan bisa cepat pulih dan sehat, jelas dokter. H. Tejo Katon juga merupakan Wakil Jendral Ketua IPHI DIY Bidang Kesehatan dan Ketua Bidang Kesehatan pada Dewan Masjid Indonesia (DMI) Presiden Wilayah DIY. Pendaftaran Media Center Haji 1445 dibuka pada 29 Desember 2023. Pendaftaran kursus dibuka mulai 29 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024. INFOKUTIM.COM.co.id 30 Desember 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *