Tak Mau Kalah dari Vietnam, Pemerintah Bakal Bikin KEK Industri Kayu

oleh -160 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM, Jakarta Pemerintah berencana membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri perkayuan untuk mendorong produksi dan daya saing produk kayu dan furnitur Indonesia.

“Jadi kita akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus industri kayu, karena kita jauh dari Vietnam. “Total ekspor Vietnam mencapai 15,7 miliar dolar AS, kita hanya punya 2 miliar dolar AS,” kata Ketua CPD Asosiasi Saudara Kayu dan Furnitur (Sekabel) Setyo Wisnu Broto kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan. Jakarta, dikutip dari Antara. , Jumat (29/12/2023).

Setyo mengatakan, pihaknya sudah lama mengirimkan surat untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo guna membahas industri kayu dan furnitur, hingga akhirnya pihaknya mendapat undangan untuk bertemu dengan Presiden Widodo pada Jumat ini.

Menurut Setyo, dalam pertemuan penghubung dengan Presiden tersebut, turut hadir Menteri Penanaman Modal/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Saat itu Cable Association menyampaikan beberapa keluhan kepada Presiden, salah satunya terkait regulasi terkait industri kayu dan furnitur yang disebutnya terkena dampak perang Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel.

“Kami sampaikan, awalnya aturan itu digunakan untuk perbaikan tapi baru, mungkin karena kisruh perang di Ukraina dan perang di Palestina, ini agak rumit,” ujarnya.

Menurut dia, untuk memasuki pasar Eropa, pengusaha kayu dan furnitur nasional harus mematuhi Peraturan Deforestasi Hutan (EUDR) Uni Eropa yang kompleks.

“Di sini ada keterkaitannya dengan produk yang masuk ke pasar Eropa harus melalui sistem lacak balak yang rumit, sehingga hal ini sudah dibicarakan sebelumnya, agar pemerintah bisa lebih mudah memasukinya,” kata Setyo.

Ia berharap dengan adanya KEK industri perkayuan, segala regulasi dan fasilitas di sana bisa terintegrasi, termasuk terkait hilirisasi industri perkayuan.

Setyo belum bersedia membeberkan wilayah mana saja yang akan atau berpotensi menjadi SZ untuk industri perkayuan. Namun menurut Setyo, ada 30 lokasi yang diusulkan untuk dijadikan KEK industri perkayuan. Nantinya, Presiden Joko Widodo akan melakukan peletakan batu pertama di lokasi yang dipilih.

“Beliau (Presiden) berharap ada sesuatu yang inovatif yang bisa diterapkan pada masa kepemimpinan beliau,” jelasnya.

Dikatakannya, dalam persaingan global, permasalahan yang dihadapi pengusaha kayu nasional adalah teknologi. Di Indonesia, kayu diolah dengan teknologi yang sangat rendah.

Dikatakannya, di KEK akan diperkenalkan teknologi terbaik dunia untuk memberikan daya saing dan memenangkan pasar dari negara lain, khususnya Vietnam.

“Hasil akhirnya kayu jati, ada juga bahan bangunannya. Terima kasih banyak Pak Bahlil sudah menyetujuinya, nanti suratnya akan saya baca yang rumit sekali. “Setelah FS (studi kelayakan) menjadi KEK, sertifikasi akan segera diserahkan,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pembukaan Indonesia Furniture and Design Expo IFFINA 2023 di ICE BSD, Tangerang. Ini merupakan pameran industri mebel dan kerajinan yang telah diselenggarakan selama 10 tahun.

Mendag menjelaskan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong para pelaku industri furnitur dan kerajinan di Tanah Air untuk membuka pasar ekspor baru. Dijelaskannya, kinerja ekspor jati Indonesia mengalami tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada periode 2018-2022, tercatat kinerja ekspor furnitur Indonesia tumbuh sebesar 11,74%.

“Nilai ekspor (furniture) tahun 2022 sebesar $2,05 miliar. Sedangkan ekspor (furnitur) periode Januari-Juli 2023 sebesar $889,87 juta,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).

Mendag merinci 5 negara tujuan ekspor produk furnitur asal Indonesia yang pasar tradisionalnya adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa (Belanda, Belgia, Prancis).

Oleh karena itu, kita harus mencoba mengakses pasar (ekspor) baru, ujarnya.

Sementara itu, kinerja ekspor produk kerajinan juga berada dalam tren positif, yaitu meningkat sebesar 3,67% antara tahun 2018 hingga 2022, ”ujarnya.

Pameran mebel dan kerajinan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO). Diselenggarakan pada tanggal 14-17 September 203, IFFINA Expo tahun ini diikuti lebih dari 300 perusahaan furnitur dan kerajinan, baik dari Indonesia maupun internasional.

Pameran ini menargetkan 10 ribu pengunjung dari 52 negara. Pameran ini akan menjadi kesempatan untuk menampilkan 6 kategori utama yaitu furnitur, kerajinan tangan, proyek desain, perlengkapan rumah, tekstil rumah, serta dekorasi dan hadiah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *