JAKARTA – Gempa bumi kuat dipastikan melanda kawasan Yerusalem sekitar 2.800 tahun lalu. Hal ini berdasarkan temuan terbaru para arkeolog.
Selama penggalian arkeologi, tim dari Otoritas Kepurbakalaan Israel menemukan lapisan reruntuhan yang berasal dari abad ke-8 SM di Taman Nasional Kota David. Periode ini bertepatan dengan masa pemerintahan raja Yudea, Uzia, yang juga dikenal sebagai Azariah atau Uzia.
Dalam laporan Essanews, Rabu (24/1/2024), pada lapisan ini para arkeolog telah mengidentifikasi berbagai jenis bejana yang hancur, antara lain mangkuk, peralatan dapur, dan kendi.
Rusaknya benda-benda tersebut terkait dengan runtuhnya dinding bangunan. Menariknya, tidak ada bukti kebakaran yang ditemukan, sehingga meragukan dugaan bahwa kota tersebut sedang diserang musuh.
Tertulis di dalam Alkitab
Dalam sebuah wawancara dengan Live Science, Joe Uziel, seorang arkeolog dari Israel Antiquities Authority, mengatakan bahwa meskipun Yerusalem mungkin bukan pusat gempa, peristiwa tersebut tentu saja berdampak signifikan terhadap kota tersebut.
Ia juga menjelaskan, referensi gempa dalam Alkitab menunjukkan trauma yang dialami masyarakat di wilayah tersebut. Penggalian menunjukkan bahwa penduduknya membangun kembali menara Yerusalem dan tembok kota yang rusak akibat gempa bumi.
Ada kutipan dalam kitab Zakharia: “Kemudian kamu akan lari ke lembah di antara gunung-gunungku, karena lembah pegunungan itu akan mencapai Azel; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu melarikan diri dari gempa bumi pada zaman Raja Uzia. Yehuda, maka Tuhan, Allahku, akan datang dan semua orang kudus akan ikut bersama-sama dengan Dia.”
