TPPS Kutim Gelar Rapat Bahas Uraian Tugas dan Target Capaian Penurunan Angka Stunting

oleh -126 Dilihat
oleh

SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus berupaya melakukan percepatan terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Kutim. Untuk itu telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kutim periode 2022-2024, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati nomor 264/K.268/2022 yang telah ditetapkan pada 25 Maret 2022 lalu.

Rabu (6/7/2022), di Ruang Rapat Diskominfo dan Perstik Kutim, digelar rapat koordinasi, dibuka oleh Plt Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat Kutim Trisno. Dihadiri Sekretaris DPPKB Kutim, dan jajarannya, Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah, serta perwakilan perangkat daerah (PD) terkait lainnya secara hybrid (offline dan online). Kegiatan ini juga di hadiri oleh tim satgas stunting dari propinsi kaltim.

Plt Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Kutim, Trisno berharap penurunan angka stunting di Kutim target menyamai nasional, yaitu 14,4 persen. Dikatakan, pencegahan stunting sudah harus diedukasikan atau dilakukan pendampingan dimulai remaja, usia subur, calon pengantin, ibu hamil dan melahirkan serta bayi dan anak balita.

“Penurunan stunting bukanlah pekerjaan yang mudah, tidak bisa dilaksanakan oleh satu PD (Perangkat Daerah) saja, tapi lintas sektor dan bahu membahu. Kualitas bangsa ini, 20 tahun kedepan ada dipundak anak-anak kita saat ini, oleh karna itu kualitas sumber daya mereka harus di persiapkan dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, Sekrtaris DPPKB Indra Arie Iranday, mengatakan tujuan rapat tersebut adalah, untuk menajamkan kembali uraian tugas masing masing OPD sebagai anggota TPPS.

Kepala bidang ketahanan dan kesejahtraan keluarga, Yuliana Kala Lembang menambahkan, bahwa di Kutai Timur juga telah di bentuk 177 tim pendamping keluarga ( TPK ), dimana satu timnya terdiri dari 3 orang yaitu bidan,pkk dan kader kb, sehingga total anggota tim berjumlah 531 orang dan semuanya telah mendapatkan orientasi/ pelatihan.

TPK inilah yang nantinya akan mendampingi sasaran atau keluarga beresiko stunting untuk mendapatkan pelayanan sehingga potensi lahirnya anak stunting dapat di cegah.

“Ayo cegah stunting, agar keluarga bebas stunting,” ajaknya. (G-S04)

Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *