Uskup Agung Jakarta Singgung Soal Stunting pada Misa Natal 2023

oleh -134 Dilihat
oleh

INFOKUTIM.COM, JAKARTA – Stunting menjadi salah satu tema pesan Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo pada Misa Natal 2023.

Uskup agung mengatakan seperlima anak-anak di bawah usia 5 tahun mengalami kekurangan gizi.

“Seperlima anak-anak kita yang berusia di bawah lima tahun mengalami gizi buruk dan dampaknya bersifat jangka panjang,” ujarnya pada acara Natal di Gereja Katedral Jakarta, Senin (25/12), dilansir Antara.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan pentingnya kerja sama dalam mengatasi stunting, yaitu kondisi dimana anak tidak dapat tumbuh subur akibat kekurangan gizi kronis, seringnya infeksi, dan kurangnya stimulasi.

Uskup Agung Jakarta mengajak umat Kristiani untuk membantu mengatasi kemiskinan ekstrem yang menjadi penyebab pelarangan tersebut.

“Kita tidak boleh menutup mata terhadap kenyataan hidup yang ada dalam diri kita. Semoga kenyataan ini mendorong kita untuk mencari jalan baru, menjadi Yesus kecil yang peduli dan bekerja keras berbuat baik dan dengan demikian memuliakan Tuhan,” ujarnya.

Jumlah sisa makanan juga sedang dibahas. Menurut dia, nilai makanan yang terbuang mencapai Rp330 triliun setiap tahunnya.

“Di satu sisi ada masyarakat yang kekurangan pangan, di sisi lain ada masyarakat yang lebih banyak menghasilkan sisa makanan. Ada berbagai bidang kehidupan lainnya. Kita harus menjaga sifat kepedulian dan kasih sayang yang diberikan Tuhan.” dikatakan

Sebelumnya, Menteri Agama Yakut Choleil Koumas juga mengajak umat Kristiani untuk terus menyebarkan nilai-nilai kebaikan tanpa mengenal batas negara.

Menurutnya, tema perayaan Natal 2023 adalah perdamaian, kerukunan dan hidup damai, tidak hanya hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan manusia dengan sesamanya dan alam.

Saat ini, upaya pemerintah sedang dilakukan untuk menurunkan stunting pada tahun 2024, dengan target sebesar 14 persen pada tahun 2024. Saat ini angka stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen seperti yang tertera pada Status Gizi Nasional tahun 2022 (SSGI).

Sucario Teguh Santoso, Deputi Advokasi, Mobilitas, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), optimistis laju pertumbuhan akan melambat.

“Kita optimis, yang penting kita berusaha semaksimal mungkin,” kata Teguh, Kamis, 14 Desember 2023 di Jakarta.

Teguh menambahkan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana menjadikan anak sehat dan pintar. Semangat ini harus dipupuk demi generasi penerus yang sehat.

Salah satunya adalah program PASTI (Kemitraan Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia). Program ini merupakan kemitraan antara USAID, Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT Bank Central Asia Tbk dan Yayasan Bakti Barito untuk membantu pemerintah, khususnya BKKBN, agar segera melaksanakan penurunan stunting.

“Pertama adalah komitmen pemerintah, Presiden. Yang pasti kita berkeinginan untuk mewujudkan generasi penerus anak-anak kita yang sehat, cerdas dan kuat,” tambah Teguh.

Sekretaris Jenderal BKKBN Tavip Agus Rayanto mengatakan program kemitraan PASTI (Kemitraan Penurunan Stunting di Indonesia) akan membantu percepatan penurunan stunting melalui beberapa hal penting.

Hal ini mencakup: Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan dan gizi berbasis masyarakat bagi keluarga berisiko stunting melalui upaya pemberdayaan masyarakat.

“Pada tahap awal pelaksanaan program PASTI difokuskan di 4 provinsi yaitu Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur,” kata Twip.

“Pada akhir program pada tahun 2026, wilayah pelaksanaan PASTI akan menjangkau 16 kabupaten di 4 provinsi.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *