Viral Ratusan Dokter di Israel Minta Rumah Sakit di Palestina Dihancurkan

oleh -127 Dilihat
oleh

JAKARTA – Kehancuran tentara Zionis Israel terus berkecamuk. Minggu 5 November 2023 hingga Senin pagi 6 November tentara Zionis Israel menjatuhkan bom di tanah Palestina tanpa henti.

Selain menyerang kamp pengungsi, dalam beberapa hari terakhir tentara Zionis Israel juga menyerang banyak rumah sakit.

Tak sampai disitu saja, baru-baru ini diketahui sekitar 100 dokter Israel menandatangani petisi tersebut. Petisi tersebut menyerukan tentara Israel untuk mengebom rumah sakit di Gaza. Mari kita lanjutkan menelusuri seluruh artikel di bawah ini.

Para dokter di Israel berpendapat bahwa rumah sakit tersebut digunakan oleh Hamas, menurut media Israel.

Surat tersebut, yang ditulis dalam bahasa Ibrani, berbunyi “Organisasi teroris menggunakan rumah sakit sebagai basis mereka…selama bertahun-tahun, warga Israel menderita ketakutan akan kematian,” menurut situs Middle East Eye.net.

“Masyarakat yang tinggal di Gaza berpikir bahwa rumah sakit harus diubah menjadi sarang teroris agar dapat mengambil manfaat dari moralitas Barat, merekalah yang membawa kehancuran bagi diri mereka sendiri. Terorisme harus memberantas masalah di mana pun. Menyerang situs teroris adalah hak dan komitmen Israel. Israel.pasukan”, dll. surat yang ditandatangani oleh 100 dokter Israel.

Surat itu juga menyatakan bahwa tentara Israel bertanggung jawab menargetkan rumah sakit yang diduga digunakan untuk menampung Hamas, yang digambarkannya lebih buruk daripada ISIS dan harus dihancurkan.

“Mereka yang menyamakan rumah sakit dengan terorisme harus memahami bahwa rumah sakit bukanlah tempat yang aman bagi mereka,” tulis para dokter.

Seorang ahli bedah Inggris-Palestina, Ghassan Abu Sitta, yang saat ini berada di Gaza, menggunakan platform media sosial X, sebelumnya Twitter, untuk mengkritik buku tersebut.

“100 dokter Israel menandatangani petisi untuk penghancuran semua rumah sakit di Gaza. Orang-orang baik dengan gelar sarjana yang bagus. Mereka mungkin telah mengambil Sumpah Hipokrates yang sama seperti Harold Shipman,” tulisnya, tentang seorang terpidana dokter dan pembunuh asal Inggris. 2000 hingga penjara seumur hidup.

Rumah sakit di Palestina menjadi sasaran pemboman Israel

Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, Israel telah berulang kali mengebom rumah sakit. Menanggapi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota-kota selatan Israel, tentara Israel melancarkan kampanye pemboman paling dahsyat di Gaza, menghancurkan seluruh lingkungan dan terus mengebom rumah sakit dan fasilitas umum.

Pada pertengahan Oktober, tentara Israel mengebom Rumah Sakit Al-Ahli, menewaskan sedikitnya 471 orang.

Daerah sekitar Rumah Sakit Al-Quds juga telah dibombardir selama lebih dari seminggu, menyebabkan banyak orang terluka karena menghirup asap.

Pengeboman di dekat rumah sakit tempat 14.000 warga Palestina mengungsi menyebabkan kerusakan pada rumah sakit dan ketidaknyamanan masyarakat.

Pada tanggal 3 November, pesawat roket Israel mengebom pintu masuk rumah sakit utama di Gaza, al-Shifa. Sekitar 15 orang tewas dan 60 lainnya terluka, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Bom juga dilemparkan ke kompleks RS Indonesia.

“Saya terkejut dengan laporan serangan di Gaza terhadap ambulans di luar rumah sakit al-Shifa. Gambaran mayat yang berserakan di jalan di luar rumah sakit sungguh mengerikan,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat malam.

Guterres juga mengungkapkan bahwa selama hampir sebulan, warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, telah dikepung, tidak diberikan bantuan, dibunuh, dan rumah mereka dibom.

“Ini harus dihentikan,” ujarnya, meski sejauh ini belum ada tindakan nyata PBB untuk menghentikan aksi teroris tentara Israel.

Warga Palestina yang terluka dan pemegang paspor asing yang mencoba meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Rafah telah dicegah sejak Sabtu karena serangan Israel, menurut informasi medis dan keamanan yang disampaikan kepada Reuters.

Sumber keamanan dan sumber medis mengatakan bahwa evakuasi orang-orang dihentikan setelah serangan Israel pada hari Jumat terhadap ambulans yang membawa orang-orang terluka di Gaza.

Bahkan ambulans menjadi sasaran pertempuran tersebut, dan setidaknya 15 kendaraan sama sekali tidak dapat digunakan. Ditemukan, 4.000 tentara Israel cacat akibat perang Sekitar 4.000 tentara Israel dilaporkan menderita kebutuhan khusus sejak dimulainya perang melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Jumlah INFOKUTIM.COM.co.id pun bertambah 15 Januari 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *