INFOKUTIM.COM, Jakarta – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengungkapkan kasus keamanan siber di seluruh dunia meningkat signifikan dari tahun 2019 sebesar 40% dan lebih dari 77% pada tahun 2023.
“Keamanan siber merupakan inti dari hampir setiap aspek kehidupan kita. Terlebih lagi, dengan semakin besarnya ketergantungan kita terhadap teknologi digital, kasus keamanan siber mengalami lonjakan yang signifikan,” ujarnya seperti dikutip dari situs Kominfo, Senin (1/4). /2024). ).
Indonesia berada di peringkat 48 dari 176 negara dengan indeks keamanan siber 63,64 dan peringkat 5 di Asia Tenggara.
Dalam Kuliah Umum Ramadhan UGM di Masjid Kampus UGM Yogyakarta, baru-baru ini, Nezar menyampaikan bahwa industri yang menjadi sasaran utama ancaman siber adalah industri yang menyimpan data pribadi atau terlibat dalam ekosistem luas entitas lain.
“Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan upaya penguatan keamanan siber di Indonesia,” ujarnya.
Untuk memerangi ancaman keamanan siber, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika menyampaikan pentingnya menggunakan tiga metode.
Pertama, meningkatkan penggunaan layanan berbasis cloud. Kedua, mewujudkan transformasi digital. Lalu ketiga, memperkuat kesadaran masyarakat terhadap serangan siber, jelasnya.
Nezar Patria juga menekankan pentingnya melindungi data pribadi dan menghormati domain pribadi orang lain.
Menurut dia, Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang berupaya membentuk Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
“Sehingga diharapkan semakin banyak masyarakat yang memahami hak dan kewajibannya terkait data pribadi. Sebagai individu, kita harus menjaga keamanan siber bagi kita masing-masing, termasuk tidak melanggar hak dan domain pribadi orang lain,” tegas Nezar.
Dalam kuliah umum Keamanan Siber di Era Internet of Things (IoT): Ancaman dan Strategi Pertahanan, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengajak setiap masyarakat untuk memanfaatkan kemajuan teknologi sebaik-baiknya untuk mengurangi ancaman keamanan siber.
“Pemanfaatan teknologi harus dikelola oleh masyarakat agar lebih banyak membawa manfaat, bukan merugikan. Mari kita terus kembangkan keterampilan dan literasi teknologi, untuk mewujudkan pemanfaatan teknologi yang dapat memenuhi misi menebar rahmat ke seluruh alam,” imbau Nezar.