BEIJING – Xiaomi yang dikenal sebagai produsen smartphone terbesar di China meluncurkan mobil listrik pertamanya, SU7, pada 28 Desember 2023. Desain ramping sedan listrik ini mengingatkan pada Porsche Taycan dan menghasilkan tenaga 664 hp.
Sedan SU7 didasarkan pada platform yang baru dikembangkan yang disebut Modena, diambil dari nama kota Italia yang merupakan rumah bagi merek mobil seperti Ferrari dan Maserati. Platform ini dirancang agar sesuai dengan baterai dan konstruksi sel pada bodinya, yang menurut Xiaomi menghemat ruang.
Sedan listrik SU7 lebih panjang satu inci dibandingkan Taycan, dan Xiaomi mengatakan performanya akan serupa dengan mobil listrik Jerman. Nama opsi powertrain diambil dari mesin pembakaran internal, dengan opsi utama disebut V6, menampilkan mesin tunggal di belakang yang menghasilkan 295 hp.
Di atasnya ada opsi V6 dengan penggerak empat roda motor ganda yang menghasilkan output maksimal 664 hp. Tenaga tersebut cukup untuk berakselerasi 0-62 mil/jam (0-100 km/jam) dalam waktu kurang dari 2,8 detik.
Namun, performanya tidak berakhir di situ. Saat peluncuran, Xiaomi mengatakan sedang mengerjakan opsi powertrain yang disebut HyperEngine V8s. Diperkirakan opsi tersebut akan dibuat pada tahun 2025 dan kemungkinan akan menawarkan tenaga lebih besar dibandingkan V6.
Baterai standarnya adalah unit 73,6 kwh, namun unit 101 kwh juga akan tersedia. Xiaomi juga merencanakan unit 132 dan 150 kwh. Dengan baterai terbesarnya, SU7 mampu menempuh jarak lebih dari 965 km.
Xiaomi mengatakan pada tahun 2021 bahwa mereka telah menginvestasikan US $ 10 miliar selama sepuluh tahun di divisi kendaraan listriknya. Sebagian dari uang itu dihabiskan untuk pabrik di Beijing, yang bertanggung jawab atas produksi SU7, serta model masa depan.
Sedan listrik SU7 saat ini sedang dalam tahap praproduksi namun akan siap dijual dalam beberapa bulan ke depan, kata Xiaomi seperti dikutip SINDOnews dari otoritas otomotif, Jumat (29/12/2023). Detail harga akan diumumkan mendekati peluncuran pasar.
Sedan listrik SU7 pertama kali ditawarkan di China, namun Xiaomi sedang mempertimbangkan ekspansi ke pasar lain. Pada awalnya, CEO Xiaomi, Lei Jun, mengatakan ingin menjadikan Xiaomi salah satu dari lima perusahaan mobil terbesar di dunia.
